sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
Senin, 03 Jun 2019 12:28 WIB

Produksi chip Huawei makin tersendat

Synopsys, perusahaan yang berbasis di California, mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka menangguhkan pembaruan setelah Huawei masuk dalam Entity List.

Produksi chip Huawei makin tersendat
(Foto: Android Authority)

Perusahaan yang memutuskan bisnisnya dengan Huawei masih terus bertambah. Kini pemasok alat desain chip terbesar dunia juga melakukan hal yang sama, dengan berhenti menyediakan pembaruan software ke Huawei. Ini menjadi kemunduran terbaru atas ambisi perusahaan di ranah semikonduktor.

Adalah Synopsys, perusahaan yang berbasis di California, yang mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka menangguhkan pembaruan setelah Huawei masuk dalam Entity List. Hal ini diketahui dari dua sumber industri yang dikutip Nikkei.

Synopsys juga menangguhkan penjualan properti intelektual baru ke Huawei. Keputusan ini menjadi kabar buruk bagi anak perusahaan Huawei - HiSilicon Technologies, yang menjadi pengembang chip terbesar di China. Akibatnya, Huawei terancam menghentikan program pengembangan chip secara mandiri dan menghambat pengembangan 5G, meski perusahaan masih bisa megandalkan desain chip yang ada.

Huawei sebagaimana diketahui memang membuat chip sendiri. Namun tanpa dukungan alat desain chip, Huawei bisa ketinggalan teknologi oleh kompetitornya seperti Apple dan Samsung. Hanya Synopsys dan Cadence Design Systems, atau penyedia alat desain yang berbasis di AS lainnya, yang saat ini mampu membantu mengembangkan chip Huawei.

Cadence juga merupakan pemasok Huawei. Namun terkait larangan dari AS, perusahaan enggan memberikan komentar. Sebagai perusahaan AS, jika Cadence tetap memasok alatnya ke Huawei tanpa izin, maka perusahaan harus bersiap menghadapi hukuman berat. 

"Tapi sangat sulit bagi Huawei untuk merancang chip baru jika mereka tidak bisa memiliki pembaruan software, mengingat seluruh proses produksi chip menjadi canggih dan rumit," kata eksekutif industri chip kepada Nikkei Asian Review.

"Mungkin ada pembaruan setiap minggu untuk membantu pengembang chip melakukan sinkronisasi dengan produsen chip dan mengatasi bug."

Tanpa dukungan pembaruan, proses desain akan menghadapi kendala secara terus menerus. Produsen chip juga kemungkinan enggan menempatkan desain itu dalam produksi massal. "Ini seperti merancang chip dalam gelap. Hal tersebut memakan waktu lebih lama bahkan bisa mengakibatkan kegagalan," ujar sumber industri lainnya.

Saat ini, Huawei tengah mengerjakan prosesor Kirin generasi lanjutan untuk smartphone flagship perusahaan. Selain itu, Huawei juga dalam proses mengembangkan prosesor server Kunpeng 920, yang ditujukan untuk data center agar tak ketergantungan dengan Intel. 

Awal bulan ini Synopsys mengaku bahwa larangan dari pemerintah AS berarti mitranya tak bisa memesan bisnis baru dan harus menunda pendapatan yang saat ini tercatat dalam kontrak. Synopsys memang tak menyebut nama Huawei. Ketika dimintai komentar tentang Huawei, perusahaan menolak memberikan tanggapan.

Sebagai informasi, Synopsys merupakan salah satu dari sedikit penyedia alat otomasi desain elektronik yang memiliki kemampuan penuh untuk membantu pengembang chip mewujudkan desain mereka. Jika Synopsys maupun Cadence harus menangguhkan bisnis mereka dengan Huawei, maka perusahaan China itu akan kesulitan mendapat pemasok alternatif dalam waktu singkat.

Penyedia alat lainnya yaitu Mentor Graphics yang diakuisisi Siemens pada 2017 dan rekanan China Empyrean Software. Namun perusahaan tak bisa memberikan alternatif yang lengkap untuk produk yang disediakan Synopsys maupun Cadence. "Kami pasti ingin membantu Huawei jika kami bisa, namun kami benar-benar tidak memiliki kemampuan itu," kata perwakilan Empyrean Software.

Share
×
tekid
back to top