Qualcomm pamer kemampuan 5G di Snapdragon 865 dan Snapdragon 765G
Pada hari pertama Qualcomm summit 2019, mereka masih belum membahas teknis terkait Snapdragon 865 dan Snapdragon 765G, melainkan fokus membahas 5G.
Qualcomm baru saja menggelar acara pertama dari serangkaian acara peluncuran prosesor terbaru mereka, yakni Snapdragon 865 dan Snapdragon 765/765G. Pada kesempatan kali ini, Qualcomm tak membahas sisi teknis dari kedua prosesor tersebut, melainkan menitikberatkan presentasi pada kemampuan 5G dari kedua prosesor tersebut.
Seperti diketahui, baik Snapdragon 865 dan Snapdragon 765/765G memang dipersiapkan sebagai ‘pengawal 5G global’ pada 2020 mendatang. Mereka pun memiliki visi yang sangat besar untuk 5G, pada 2022 mereka akan melihat 1,4 miliar smartphone sudah menggunakan teknologi tersebut di seluruh dunia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Qualcomm pun menyematkan sebuah modem yang mendukung semua jaringan 5G yang ada di dunia. Mereka menggunakan modem terbaru mereka, yakni X52 untuk melakukan hal tersebut.
Mereka mengklaim, kecepatan download dari modem ini akan mencapai 3,7GBps dan sudah mendukung mmWave serta sudah mendukung jaringan sub-6 GHz. Tak ketinggalan, fitur DSS "Dynamic Spectrum Sharing" juga hadir.
Fitur ini memungkinkan penyedia jaringan untuk mengoperasikan 4G dan 5G secara paralel. Menurut Qualcomm, implementasi luas 5G akan secara dramatis mengubah peran cloud sebagai pusat hub semua aplikasi, atau memindahkannya ke pusat.
Untuk Snapdragon 865, Qualcomm tampaknya meniadakan integrasi modem langsung dalam chipset. Modem Snapdragon X55 5G harus secara khusus dikombinasikan dengan chip 865 oleh masing-masing pabrikan.
Menurut Notebook Check (4/12/2019), alasan paling masuk akal adalah thermal, dikarenakan modem sering kali bekerja dalam temperatur yang cukup tinggi. Jadi cukup wajar mereka memutuskan memisahkan keduanya.
Sedangkan dugaan awal terkait kemampuan prosesor Snapdragon 865, perusahaan asal Amerika ini mengatakan bahwa AI yang ada di dalam prosesor ini 2 kali lebih kencang dari prosesor sebelumnya dan 3 kali lebih kencang dari semua smartphone yang ada di pasaran.
Qualcomm berbicara tentang 15 TOPS untuk kinerja AI Snapdragon 865. Perbandingan kedua paket CPU ini menunjukkan bahwa, meskipun tidak ada modem pada Snapdragon 865, keduanya berukuran sama.
Selain itu, mereka juga membicarakan mengenai penambahan besar-besaran dalam rangka kamera. Mereka meningkatkan kemampuan Image Signal Processor (ISP) dari prosesor ini hingga dapat memproses 2 gigapixels per detik.
Hal ini membuat para vendor dapat membuat smartphone yang dapat merekam di resolusi hingga 8K 30fps, dengan dukungan kamera maksimal beresolusi 64 MP baik untuk mengambil foto atau video.
Mereka juga menyinggung soal "fitur desktop menjadi mobile gaming", tetapi tanpa menjelaskan secara detail. Mereka juga menyinggung soal "kinerja berkelanjutan" dengan CPU dan GPU, yaitu tidak ada pengurangan kinerja bahkan dengan output daya tinggi berkelanjutan.
Qualcomm juga mengumumkan peningkatan dalam teknologi sensor sidik jari: 3D Sonic Max yang dapat bekerja dengan rentang sensor yang jauh lebih besar, memungkinkan dua jari dipindai secara bersamaan.