sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
Jumat, 01 Feb 2019 18:09 WIB

Ratusan akun Facebook dan Instagram Saracen dihapus

Facebook telah menghapus 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook dan 208 akun Instagram.

Ratusan akun Facebook dan Instagram Saracen  dihapus
(Foto: Pexels)

Facebook telah menghapus ratusan akun, halaman, dan grup dari platform-nya di Indonesia. Akun-akun itu diketahui terhubung dengan grup online yang diduga menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu (hoaks). Facebook menyebut akun-akun itu bertautan dengan grup Saracen.

Sebagaimana diketahui Saracen sempat menjadi pemberitaan utama di Indonesia. Saracen merupakan sindikat penyedia jasa konten bermuatan ujaran kebencian hingga hoaks. Mereka yang terlibat dalam sindikat itu telah ditangkap oleh kepolisian.

Dalam keterangan yang diterima Tek.id (1/2), Facebook telah menghapus 207 halaman Facebook, 800 akun, 546 grup Facebook dan 208 akun Instagram. Mereka dikategorikan sebagai akun dengan "Perilaku Tidak Otentik yang Terorganisir di Indonesia. 

"Hari ini kami menghapus 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook dan 208
akun Instagram, karena termasuk sebagai akun dengan Perilaku Tidak Otentik yang Terorganisir di Indonesia, yang menciptakan pemahaman yang kurang tepat kepada publik tentang identitas mereka yang sebenarnya dan apa yang mereka lakukan. Seluruh halaman, akun, dan grup ini memiliki hubungan dengan Saracen - grup sindikasi online di Indonesia," kata Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy.

Akun-akun Facebook itu diketahui masing-masing memiliki hampir 170.000 pengikut. Sementara akun Instagram-nya memiliki 65.000 pengikut, setidaknya dari satu akun. Berikut beberapa contoh halaman grup yang dihapus Facebook:

- Permadi Arya (Page)
- Kata Warga (Page)
- Darknet ID (Page)
- berita hari ini (Group)
- ac milan indo (Group)

Menurut Facebook, penyalahgunaan platform oleh Saracen dengan memakai akun yang tak otentik adalah sebuah pelanggaran kebijakan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut menghapus seluruh jaringan organisasi dari platform-nya. 

"Kami menutup halaman, grup, dan akun ini dikarenakan pola perilaku mereka, bukan karena konten yang mereka post. Dalam kasus ini, orang-orang yang berada di balik aktivitas ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan identitas yang tidak otentik, dan hal ini yang menjadi dasar dari tindakan yang kami lakukan," ujarnya.

Share
×
tekid
back to top