Riot Games gugat NetEase dengan dugan menjiplak Valorant
Riot Games melakukan gugatan ke NetEase karena gim mereka, Hyper Front diduga menyalin format desain karakter, peta game, dan desain senjata dari gim Valorant.
Riot Games baru-baru ini telah menggugat raksasa teknologi China NetEase. Dalam gugatannya, Riot menyebut game seluler Hyper Front menyalin berbagai bagian penting dari Valorant.
Dalam beberapa laporan, diperlihatkan beberapa kecocokan pada kedua gim tersebut. Bahkan, NetEase juga diduga mereplikasi bagian dari desain karakter, peta game, desain senjata, dan beberapa unsur lainnya.
Seperti Valorant, Hyper Front adalah gim FPS dengan tim beranggotakan lima orang dalam mode yang berbeda. Dilansir dari Engadget (9/12), Riot mengklaim bahwa Hyper Front memulai pengembangan tidak lama setelah mengungkapkan awal Valorant yang dijuluki Project A pada Oktober 2019 lalu.
Di saat yang hampir bersamaan, NetEase menamakan versi beta dari Hyper Front dengan nama kode Project M.
Riot Games sendiri telah membawa kasus tersebut ke pengadilan tinggi Inggris, Wales, serta meluncurkan pengaduan di Jerman, Brasil, dan Singapura.
Sedangkan Polygon menyebutkan bahwa tuntutan hukum yang diajukan sedikit berbeda di setiap negara, berdasarkan undang-undang hak cipta masing-masing negara. Tetapi inti dari permasalahan yang dibawa tetap sama, Hyper Front telah menyalin beberapa bagian penting dari Valorant, seperti yang diklaim oleh pengacara Riot dalam pengajuan mereka di Inggris.
Perilisan Hyper Front di Singapura dan beberapa negara menimbulkan berbagai keluhan dari beberapa pemainnya. Mereka mengeluhkan bahwa Hyper Front pada dasarnya adalah salinan dari Valorant.
Sejauh ini Hyper Front tersedia di Google Play Store dan Apple Store, dengan lebih dari satu juta unduhan dan lebih dari 48.000 ulasan di Google Play.