Samsung akan gunakan kemasan daur ulang untuk produknya
Selain dapat digunakan berkali-kali, integrasi material bantalan dan lapisan luar itu akan mempermudah proses pengemasan sambil mengurangi sampah produksi.
Samsung Electronics kabarnya sedang mengembangkan kemasan baru yang dapat digunakan berulang-ulang. Hal terungkap setelah perusahaan asal Korea Selatan itu mengajukan paten untuk kemasan tersebut. Langkah ini dilakukan Samsung untuk mengurangi polusi dengan tidak menggunakan bahan-bahan sekali pakai.
Sebagaimana diketahui, untuk mengemas produk elektronik berdimensi besar, misalnya kulkas, selain boks kardus, terdapat styrofoam di dalamnya. Ini diberikan untuk mengurangi benturan yang berpotensi merusak alat tersebut.
Styrofoam merupakan salah satu material yang sejak lama dikenal tidak dapat hancur. Sekalipun begitu, butuh waktu lama agar material ini bisa hancur. Karena itulah, penggunaan kemasan yang dapat dipakai berkali-kali.
Dalam paten tersebut, Samsung memberikan bantalan di bagian dalam dan lapisan pelindung di bagian luar kemasan. Selain dapat digunakan berkali-kali, integrasi material bantalan dan lapisan luar itu akan mempermudah proses pengemasan sambil mengurangi sampah produksi.
Dilansir dari Gizmochina (30/1), keputusan Samsung ini sebenarnya dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya aturan pemerintah negara asalnya. Di negara itu, salah satu penyumbang polusi lingkungan terbesar adalah perusahaan besar, terutama industri elektronik. Jika diterapkan nanti, model kemasan baru ini disebut dapat mengurangi sampah produksi dan mengurangi dampak polusi bagi lingkungan.
Metode baru ini juga merupakan salah satu upaya siklus ekonomi Samsung yang berbasis pada sumber pasokan untuk produk-produknya dari bahan-bahan bekas dan daur ulang untuk mengoptimalkan dan mengurangi pemborosan selama perakitan kemasan tersebut.