Selain TikTok, aplikasi asal Tiongkok lainnya juga terancam diblokir
TikTok mungkin baru awalan saja. Masih ada daftar aplikasi lain yang siap diblokir Trump di Amerika Serikat.
Microsoft kabarnya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah AS terkait upaya pemblokiran aplikasi TikTok di Amerika Serikat. Bahkan perusahaan teknologi ini juga mengatakan akan merampungkan semuanya pada 15 September mendatang. Kendati MIcrosoft terus berupaya untuk mengakuisisi TikTok, ini tidak menghentikan langkah pemerintah AS untuk terus melakukan hal yang sama, setidaknya untuk aplikasi selain TikTok.
Dalam sebuah interview di Fox News, Sekretaris Negara Amerika Serikat, Michael Pompeo mengatakan bahwa pemerintahan Trump akan melakukan langkah yang sama untuk perusahaan teknologi asal Tiongkok yang menjalankan bisnis di AS. Ia mengklaim beberapa di antaranya mengirimkan data secara langsung ke Partai Komunis Tiongkok.
“Perusahaan Tiongkok yang melakukan bisnis di Amerika, apakah itu TikTok atau WeChat dan lainnya, seperti yang dikatakan Peter Navarro, memberikan data langsung ke Partai Komunis Tiongkok, aparat keamanan nasional mereka, bisa juga pola pengenalan wajah, informasi mengenai tempat tinggal, nomor telepon dan teman-teman mereka,” kata Pompeo.
Dilansir dari TechCrunch (3/8), Peter Navarro adalah penasihat perdagangan Gedung Putih. Sebelumnya ia mengatakan bahwa pemerintahan Trump juga sedang mengkaji setiap jenis software yang mengirimkan informasi Amerika ke server di Tiongkok.
Sebelumnya pemerintah AS sudah pernah melontarkan wacana untuk memblokir WeChat. Jika dibanding dengan TikTok, hanya ada sebagian kecil pengguna WeChat di Amerika. Biasanya pengguna di WeChat merupakan warga Tiongkok diaspora, atau mereka yang memiliki koneksi pekerjaan di Tiongkok.
Sekalipun WeChat menjadi salah satu super apps di Tiongkok, di negara lainnya, WeChat hanya sebatas aplikasi untuk bertukar pesan saja. Termasuk juga di Amerika.
