Selamat tinggal, BBM
Setelah melayani masyarakat dunia selama lima tahun, BBM pada akhirnya mengakui kekalahan dari aplikasi modern lainnya dan akan menutup layanannya pada 31 Mei mendatang.
Dewasa ini, layanan aplikasi perpesanan melalui data sudah menjadi sebuah hal yang lumrah untuk digunakan. Metode pengiriman pesanan menggunakan pulsa pun kini sudah banyak ditinggalkan.
Jika berbicara mengenai aplikasi perpesanan, pastinya kita ingat dengan salah satu aplikasi pesan berbasis data legendaris, yakni BlackBerry Messenger alias BBM. Sayang, setelah lima tahun beroperasi, mereka mengumumkan bahwa layanan tersebut akan berakhir pada 31 Mei mendatang.
Hal ini diungkapkan langsung oleh pihak BBM melalui sebuah keterangan resmi di blog resmi mereka. Tentu saja, banyak pengguna setia yang merasa sedih karena layanan tersebut akan berakhir. Pihak BBM pun menyatakan rasa terima kasih mereka kepada para penggunanya.
"Kami berterima kasih atas dukungan Anda dan ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama pengguna, mitra, dan karyawan kami, karena menjadi bagian dari perjalanan layanan konsumen BBM," kata perwakilan BBM.
Oh iya, bagi Anda kaum millennial, mungkin kalian baru merasakan aplikasi ini selama tiga tahun terakhir, tepatnya pada November 2013. Hal ini dikarenakan sebelum masuk ke platform Android dan iOS, layanan ini eksklusif untuk digunakan di perangkat BlackBerry saja.
Hal yang paling ikonik dari layanan ini adalah bagaimana kita berbagi ID satu dengan lainnya. Pihak BlackBerry menyebut ID tersebut sebagai PIN, yang terdiri dari gabungan huruf besar dan kecil serta angka.
Layanan ini pun sempat berevolusi selama beberapa kali. Pertama, selain menjadi aplikasi perpesanan, mereka juga menyematkan beberapa fitur. Sebut saja layanan komik yang mereka sebut sebagai Webcomics.
Ada cerita tersendiri juga mengenai layanan tersebut. Pada 2017 silam, layanan tersebut sempat kena semprot oleh Kominfo. Hal ini diawali dengan laporan adanya konten pornografi dalam platform tersebut.
Alhasil, layanan tersebut pun kena terblokir selama kurang lebih satu minggu saja. Setelah memastikan konten yang dimaksud benar-benar bersih, layanan tersebut kembali dapat digunakan.
Selain itu, ada juga layanan pembayaran digital di dalam ekosistem aplikasi tersebut. Bahkan, mereka pun sempat membuka layanan e-commerce yang dijejalkan di dalam ekosistem tersebut.
Di Indonesia sendiri, layanan BBM beroperasi di bawah Grup Emtek. Mereka membeli layanan tersebut pada Juni 2016 silam. Dengan mahar sebesar Rp2,7 miliar, Emtek mendapatkan layanan tersebut seumur hidup.
Meskipun memiliki banyak fitur, namun kepopuleran dari BBM tergerus oleh zaman. Berbagai aplikasi pesan modern, mulai dari WhatsApp, Line, Telegram yang memiliki keunggulan di bidang keamanan perpesanan pun menghancurkan kedigdayaan BBM.
Oh iya, meski akan ditutup akhir bulan ini, para pengguna pun masih dapat menggunakan layanan tersebut. So, jika Anda ingin bernostalgia dengan aplikasi ini, Anda dapat melakukannya dalam kurun wakut satu setengah minggu kedepan.
Selamat tinggal, BBM!
