Selandia Baru larang perangkat 5G Huawei
Pemerintah Selandia Baru telah memblokir Huawei sebagai pemasok perangkat jaringan seluler ke perusahaan domestik.
Pemerintah Selandia Baru telah memblokir Huawei sebagai pemasok perangkat jaringan seluler ke perusahaan domestik. Alasannya, yakni keamanan nasional, sebagaimana alasan pemerintah Amerika Serikat (AS) menempuh kebijakan yang sama. Hal ini menambah deret masalah bagi Huawei yang kini tak diizinkan beroperasi di AS.
Peralatan telekomunikasi Huawei digunakan operator Selandia Baru bernama Spark. Dalam sebuah pernyataan, Spark mengatakan bahwa mereka tak bisa menggunakan peralatan Huawei untuk BTS 5G mereka, setelah intervensi dari Biro Komunikasi Selandia Baru (Government Communications Security Bureau/GCSB).
Direktur Jenderal GCSB, Andrew Hampton dalam pernyataan terpisah mengatakan "risiko keamanan jaringan yang signifikan telah diidentifikasi" oleh agen ketika memeriksa rencana Spark. Oleh karenanya, rencana Spark yang bekerja sama dengan perusahaan asal China itu akhirnya diblokir.
Spark sendiri menyatakan pihaknya belum meninjau alasan di balik keputusan itu. Namun operator itu akan mempertimbangkan upaya selanjutnya.
"Meskipun kami kecewa dengan keputusan ini, kami yakin keputusan itu tidak akan mempengaruhi rencana kami untuk meluncurkan jaringan Spark 5G hingga 1 Juli 2020, tergantung pada spektrum yang diperlukan, yang disediakan oleh pemerintah Selandia Baru," kata Spark.
Dilansir The Guardian (29/11), Huawei memasok peralatan jaringan ke semua penyedia jaringan seluler utama di Eropa, termasuk perusahaan seperti Vodafone dan BT di Inggris. Keputusan Selandia Baru untuk melarang Huawei menjadi kendala bagi perusahaan untuk menjual peralatan 5G-nya di negara maju.
Politisi AS bulan lalu mendesak pemerintah Kanada untuk juga menerapkan larangan pada Huawei. Australia pun melarang Huawei menggelar peralatan 5G di negaranya. Sementara itu, pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan upaya untuk mengikuti langkah AS dan Australia dengan memblokir perusahaan-perusahaan yang berbasis di China dari penyebaran 5G.
Atas larangan pemerintah Selandia Baru, Huawei mengatakan akan tetap aktif menangani masalah apa pun dan bekerja sama menemukan solusi untuk ke depannya.
"Huawei sadar akan pernyataan Spark, dan kami sedang mencari tahu situasinya. Kami akan secara aktif menangani masalah apa pun dan bekerja sama untuk menemukan jalan ke depan... Kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan solusi tepercaya dan aman bagi pelanggan kami. Peralatan 5G Huawei sudah dikerahkan oleh operator besar di seluruh dunia. Ke depan, kami akan terus memberikan solusi 5G kepada pelanggan kami dengan solusi 5G yang inovatif, tepercaya, dan aman," kata juru bicara Huawei di Selandia Baru.