Sensor 3D Sonic Max dukung pendeteksian dua jari
Qualcomm menyatakan sensor 3D Sonic Max juga menawarkan peningkatan kecepatan dan kemudahan penggunaan, meski rincian spesifik seputar seberapa cepat sensor mendeteksi jari belum terungkap.
Qualcomm baru saja mengumumkan sensor sidik jari ultrasonik generasi kedua yang diberi nama Qualcomm 3D Sonic Max. Perusahaan ini mengklaim sensor keamanan tersebut bakal menawarkan sejumlah peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Dilansir dari Digital Trends (3/12), detail seputar sensor ini masih belum lengkap.
Meski demikian, informasi utama terkait sensor 3D Sonic Max adalah mampu menawarkan area pengenalan 17 kali lebih besar dibandingkan dengan sensor ultra sebelumnya. Artinya, menurut perusahaan, sensor baru ini memungkinkan peningkatan keamanan. Bahkan, area tambahan pada sensor memungkinkan kamu menggunakan otentikasi dua jari sehingga akan memberikan keamanan lebih tinggi lagi.
Qualcomm menyatakan sensor 3D Sonic Max juga menawarkan peningkatan kecepatan dan kemudahan penggunaan, meski rincian spesifik seputar seberapa cepat sensor mendeteksi jari belum terungkap. Secara umum, sudah jarang ponsel flagship yang menggunakan sensor sidik jari di bodi. Mereka menggunakan sensor sidik jari di layar.
Tetapi ada pabrikan yang tidak menggunakan sensor sidik jari sama sekali. Apple misalnya, mengadopsi teknologi pengenalan wajah di iPhone X beberapa tahun lalu, dan Google telah melakukan hal yang sama dengan Pixel 4 dan Pixel 4 XL. Meski demikian kecil kemungkinan bahwa sensor sidik jari mati, bahkan ada rumor bahwa Apple akan membawa sensor sidik jari di layar ke iPhone .
Engadget (3/12), memberitakan bahwa sensor 3D Sonic Max memiliki ukuran 20 x 30 mm untuk area 600 milimeter persegi. Ini mengurangi kemungkinan kesalahan dalam mendeteksi sidik jari. Menurut Senior Director for Product Management, Gordon Thomas sensor ini memiliki tingkat akurasi sangat tinggi dengan kesalahan 1:1.000.000. Ini merupakan tingkat akurasi yang sama seperti Apple Face ID. Bandingkan dengan standar industri aukurasi kesalahan untuk ponsel komersial adalah 1:50.000. Akurasi 1:50.000 inilah standar keamanan yang dimiliki Touch ID.
Thomas juga mengatakan bahwa karena Qualcomm membangun sensornya pada thin-film-transistor (TFT), yang mirip dengan bahan yang digunakan untuk LCD, maka penerapannya akan lebih murah ketimbang yang hanya dapat diterapkan pada layar OLED.
Sensor itu sendiri memiliki ketebalan hanya 0,15 mm, sehingga tidak memakan ruang sangat banyak pada ponsel. 3D Sonic Max juga akan dapat melihat bentuk jari kamu dan mencari tanda-tanda geometris sebagai lapisan tambahan identifikasi.
Dibandingkan dengan 3D Sonic versi sebelumnya, sensor versi terkini melakukan identifikasi ultrasonik (mendeteksi perbedaan antar kulit dan material lain berdasarkan gelombang suara) dalam perangkat kerasnya, ketimbang harus bergantung pada algoritma dan pemrosesan di tempat lain dalam perangkat. Secara teori ini akan membuatnya lebih aman daripada sebelumnya.