Smartfren potong harga paket unlimited

Smartfren hari ini mengumumkan potongan harga untuk paket internet Super 4G Unlimited. Tidak tanggung-tanggung, potongan yang diberikan mencapai Rp89.000, yaitu dari harga semula Rp149 ribu menjadi Rp60 ribu. Paket internet Super 4G Unlimited ini dikatakan menghadirkan koneksi tidak terbatas untuk semua layanan internet, termasuk layanan aplikasi dan browsing.

Melalui potongan harga ini, pihak Smartfren ingin memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri untuk meningkatkan jumlah pengguna internetnya. Program ini juga menyasar pengguna muda yang merupakan kaum milenial dengan rentang usia 19 hingga 34 tahun. Selain itu, program ini diklaim merupakan program paket data termurah di dunia.

"Ini paket unlimited termurah sedunia. Cek aja enggak ada yang semurah ini. Terakhir yang saya tahu di USD3 untuk 3GB," kata Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren.

Djoko mengaku jumlah pengguna Smartfren turun dari 11 juta ke 9 juta pengguna dari tahun 2017 hingga saat ini. Penurunan tersebut dikatakan sebagian besar akibat adanya program registrasi ulang oleh pemerintah. Untuk menaikkan kembali jumlah penggunanya, Smartfren menargetkan pengguna muda yang mengincar layanan internet lebih murah.

Djoko juga menargetkan total jumlah pengguna hingga 20 juta dengan pertumbuhan 1 juta pengguna setiap bulannya. Program ini sengaja dihadirkan untuk mendorong pertumbuhan tersebut dengan cara mengalihkan pengguna operator lain ke Smartfren lewat penawaran harga yang lebih kompetitif.

Paket internet Super 4G Unlimited ini sendiri hadir dengan FUP (Fair Usage Policy) sebesar 1GB per hari. Artinya setelah pemakaian 1GB, kecepatan layanan bakal diturunkan ke 512KBps. Paket ini memiliki masa aktif selama 30 hari.

Selain itu, program ini juga hanya ditujukan untuk penggunaan di smartphone, sehingga program ini tidak akan bisa digunakan oleh perangkat lainnya seperti mobile hotspot atau modem. Program paket internet Super 4G Unlimited ini juga sementara hanya tersedia hingga bulan Agustus mendatang. Meski demikian, program ini bisa saja bakal diperpanjang.

"Kemungkinan besar diperpanjang. Kita ingin lihat dulu reaksi konsumen apakah mereka terbantu dengan paket internet ini atau tidak," kata Djoko.