Snapchat gugat Influencer yang promosikan Spectacles di Instagram
Snapchat menggungat seorang influencer yang mempromosikan produknya. Pasalnya, influencer bernama Luka Sabbat itu mempromosikan Spectacles di Instagram.
Snapchat menggungat seorang influencer yang mempromosikan produknya. Pasalnya, influencer bernama Luka Sabbat itu mempromosikan Spectacles di Instagram. Sebagaimana diketahui, Spectacles merupakan kacamata khusus yang dibuat Snap untuk merekam kemudian mengunggahnya di Snapchat.
Instagram sendiri merupakan kompetitor utama Snapchat. Wajar saja jika Snapchat geram kepada influencer itu. Mulanya Sabbat yang dibayar oleh agensi Snapchat - PR Consulting (PRC) untuk mempromosikan Spectacles dengan caption di Instagram. Namun kini dia digugat karena diduga tak melakukan pekerjaannya sepenuhnya.
Berdasarkan berkas gugatan yang diajukan di Mahkamah Agung New York, Sabbat dibayar di muka senilai USD45.000. Secara total dia dibayar USD60.000 untuk empat kali posting.
Influencer dengan 1,4 juta follower di Instagram ini bertugas mengunggah satu posting-an di feed Instagram. Tiga posting-an lainnya harus diunggah di Instagram Stories di New York dan saat Milan atau Paris Fashion Week berlangsung. Salah satu posting-an itu akan menyertakan link swipe up yang bisa menggiring pengguna ke Snap Spectacles.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Sabbat juga harus difoto menggunakan kacamata Snapchat ketika dia berada di depan publik, selama di Milan atau Paris Fashion Week. Selain itu, dia juga harus mengirim posting-an Instagram ke PRC sebagai persetujuan sebelum dipublikasikan. Sabbat pun berkewajiban mengirimkan data analisis posting-an ke perusahaan dalam 24 jam setelah diunggah.
Namun pada akhirnya Sabbat diduga hanya membuat satu posting-an saja di feed Instagram. Stories yang dibuatnya pun hanya satu unggahan dan gagal dikirimkan untuk mendapat persetujuan. Dia juga tak mengirimkan data analisis dalam jangka waktu 24 jam. Dilansir Mashable (1/11), Sabbat pun dituduh tidak berfoto sama sekali mengenakan Spectacles di Milan atau Paris Fashion Week.
"Berdasarkan hal di atas, PRC menyatakan Sabbat melanggar perjanjian dan menuntutnya mengembalikan USD45.000 yang dibayarkan PRC kepadanya," demikian keterangan dalam berkas gugatan itu.
PRC menuduh Sabbat menyadari bahwa dirinya gagal memenuhi kewajibannya, namun tak mengembalikan dana ke perusahaan. PRC menginginkan USD45.000 itu kembali dan menuntut dana yang sama sebagai ganti rugi.