Sonos gugat Google karena teknologi audio
Sonos sering mengeluh mengenai penyalahgunaan kekuatan perusahaan besar seperti Google dan Amazon, terutama dalam hal teknologi dan istilah sepihak mereka.
Pabrikan audio asal Amerika Serikat Sonos mengajukan gugatan lagi terhadap Google. Perusahaan ini menuduh raksasa mesin pencarian tersebut telah menggunakan teknologi speaker tanpa izin. Sonos juga menuntutnya karena melanggar lima paten audio nirkabel.
Sonos mengklaim seluruh jajaran produk Google Nest dan Chromecast menggunakan teknologi Sonos yang mencakup kontrol streaming musik berbasis perangkat pintar, grup speaker, dan EQ otomatis, sebagaimana laporan dari AndroidAuthority. Kepala bagian hukum Eddie Lazarus menyatakan, Sonos menggugat Google karena ingin menyoroti “kedalaman dan luasnya penyalinan Google.”
Juru bicara Google, Jose Castaneda, mengatakan bahwa perusahaan akan menepis gugatan tersebut. Lebih lanjut Jose menambahkan, Google telah membuat produk yang disebutkan dalam pengajuan gugatan telah “dirancang secara independen” dan bahwa perusahaan akan menolak klaim tersebut dengan keras.
Dilansir dari Gizmochina (1/10), Google juga menggugat Sonos atas kasus sebelumnya, yang diajukan kembali pada Juni. Diketahui ini merupakan taktik untuk segera mengakhiri pertempuran hukum.
Sonos sering mengeluh mengenai penyalahgunaan kekuatan perusahaan besar seperti Google dan Amazon, terutama dalam hal teknologi dan istilah sepihak mereka. Perusahaan itu juga menuduh merek besar tersebut secara sengaja melanggar paten karena biaya tindakan hukum akan tergolong ringan dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan besar itu dari penjualan speaker pintar.
Tampaknya menggugat Google adalah pilihan terakhir setelah diskusi yang gagal antara kedua pihak. Terlepas dari gugatannya, Sonos masih bertujuan untuk mempertahankan hubungan positif dengan Google.