SpaceX luncurkan satelit TV Eropa Astra 1P dan raih pendaratan droneship ke-250
Peluncuran roket Falcon 9 berlangsung dari Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 17:35 EDT (21:35 GMT).
SpaceX kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam sejarah penerbangan antariksa komersial. Pada Kamis (20/6), perusahaan teknologi antariksa ini sukses meluncurkan satelit TV Eropa, Astra 1P, milik perusahaan telekomunikasi Luxembourg, SES. Tidak hanya itu, SpaceX juga berhasil mencapai pendaratan droneship ke-250 mereka.
Dikutip dari Space.com (21/6), peluncuran roket Falcon 9 berlangsung dari Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 17:35 EDT (21:35 GMT). Sebelumnya, peluncuran ini sempat ditunda selama dua hari karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Namun, penantian tersebut terbayar lunas dengan suksesnya peluncuran kali ini.
Astra 1P, yang terlihat sebelum enkapsulasi di dalam fairing muatan roket, akan memberikan layanan penyiaran TV kepada pelanggan di seluruh Eropa setelah mencapai orbit geostasioner setinggi 35.786 kilometer di atas Bumi. Proses menuju orbit geostasioner ini akan dilakukan secara mandiri oleh satelit setelah berada di orbit transfer geosinkron sekitar 35 menit pasca peluncuran.
Prestasi tidak berhenti di situ. Tahap pertama roket Falcon 9 berhasil mendarat dengan sempurna di droneship "Just Read the Instructions" yang berada di Samudra Atlantik sekitar 8,5 menit setelah peluncuran. Ini merupakan kali kesembilan booster ini digunakan untuk peluncuran dan pendaratan, serta menjadi pendaratan droneship ke-250 dalam sejarah SpaceX.
Peluncuran Astra 1P ini menambah daftar panjang keberhasilan SpaceX pada tahun ini, menjadi misi orbital ke-62 dari perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk tersebut. Dua hari sebelumnya, misi ke-61 yang membawa satelit Starlink juga berhasil diluncurkan dari Vandenberg Space Force Station di California.
Dengan pencapaian ini, SpaceX terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri penerbangan antariksa, menegaskan kemampuan mereka dalam melakukan peluncuran dan pendaratan roket secara berulang kali, yang menjadi tonggak penting dalam upaya komersialisasi antariksa.