SpaceX dikabarkan membangun jaringan satelit mata-mata untuk intelijen AS
SpaceX telah mengamankan kontrak senilai $1.8 miliar dengan National Reconnaissance Office (NRO) AS.
SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, telah dikabarkan memiliki kontrak rahasia senilai $1,8 miliar dengan National Reconnaissance Office (NRO) AS sejak tahun 2021. Kontrak ini bertujuan untuk membangun jaringan "ratusan" satelit mata-mata untuk lembaga tersebut. Dilansir dari The Verge (18/3) yang mengutip laporan Reuters dari sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sebuah laporan eksklusif dari Wall Street Journal pada bulan Februari telah mengungkapkan bahwa SpaceX telah mengamankan kontrak senilai $1.8 miliar dengan sebuah lembaga pemerintah yang pada saat itu belum diungkapkan namanya. Namun, sekarang Reuters telah mengungkapkan bahwa lembaga tersebut adalah National Reconnaissance Office (NRO) AS, dan kontrak ini bertujuan untuk membangun jaringan "ratusan" satelit yang dilengkapi dengan kemampuan penginderaan bumi yang dapat beroperasi sebagai kelompok di orbit rendah.
Laporan tersebut tidak memberikan informasi mengenai kapan jaringan ini akan mulai beroperasi atau perusahaan lain yang terlibat dalam proyek ini. Namun, laporan tersebut mengungkapkan bahwa database AS mengenai objek-objek di luar angkasa mencantumkan satelit-satelit yang dikerjakan oleh SpaceX yang tidak diakui oleh perusahaan dan pemerintah. Sumber yang dikutip dalam laporan tersebut mengkonfirmasi bahwa objek-objek tersebut adalah prototipe dari proyek Starshield.
SpaceX menjelaskan Starshield sebagai jaringan satelit yang aman yang difokuskan pada pemerintah. CEO SpaceX, Elon Musk, melalui cuitannya, mengumumkan bahwa jaringan ini "akan dimiliki oleh pemerintah AS dan dikendalikan oleh Space Force DoD." Pada musim gugur tahun lalu, unit bisnis ini juga telah menandatangani kontrak dengan US Space Force untuk menyediakan komunikasi satelit bagi militer melalui layanan Starlink.
Menurut Reuters, jika kontrak dengan NRO berhasil, hal ini akan menggerakkan kemampuan pemerintah dan militer AS untuk dengan cepat mendeteksi target potensial hampir di mana saja di dunia.
Meskipun juru bicara NRO menolak untuk berkomentar tentang temuan Reuters, lembaga tersebut telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja untuk mengembangkan sistem intelijen, pengawasan, dan pengintaian berbasis ruang angkasa yang paling mumpuni, beragam, dan tangguh yang pernah ada di dunia.