Surat pamit Nadiem, nostalgia tentang Gojek
Tercatat per tanggal 21 Oktober lalu, Nadiem mengundurkan diri dari Gojek, bertepatan saat dirinya dipanggil ke Istana di waktu yang sama.
Nadiem Makarim resmi menyandang jabatan baru sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Atas keputusan itu, Nadiem pun menanggalkan jabatannya sebagai CEO Gojek, perusahaan yang didirikannya sejak 2010.
Tercatat per tanggal 21 Oktober lalu, Nadiem mengundurkan diri dari Gojek, bertepatan saat dirinya dipanggil ke Istana di waktu yang sama bersama calon menteri lainnya. Pelantikan menteri sendiri dilakukan pada 23 Oktober kemarin.
Isi surat perpisahan Nadiem Makarim
Sepak terjang Nadiem di Gojek yang begitu lama, membuatnya wajar ketika bernostalgia sebelum memutuskan menerima tawaran jabatan menteri. Hal ini dia utarakan dalam sebuah email yang kemudian didistribusikan ke karyawan startup berstatus decacorn tersebut. Berikut isi surat perpisahan Nadiem Makarim kepada Gojek.
"Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan. Saat itu, kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.
Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders. Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara.
Saya pamit dari Gojek dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO. Keduanya memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan yang bermula dari sebuah kantor kecil di Jakarta Selatan ke panggung dunia.
Banyak keberuntungan yang memihak pada Gojek selama perjalanan ini, tapi saya percaya keberuntungan dalam menjalankan bisnis hanya punya nilai jika ada sosok-sosok brilian yang tahu cara memanfaatkannya. Kevin dan Andre adalah mentor dalam perjalanan saya menjadi seorang leader, mereka adalah talenta-talenta terbaik di Gojek. Keduanya yang menjalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas dan komitmen di tiap langkah dan keputusan mereka.
Membangun bisnis seperti Gojek sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Andre dan Kevin selalu menghadapinya dengan kepala dingin dan komitmen yang tidak pernah padam. Tidak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek di fase pertumbuhan berikutnya.”
Peralihan kepemimpinan Gojek
Sejak kabar mundurnya Nadiem Makarim dari Gojek mencuat, perusahaan merilis pernyataan untuk memberikan konfirmasi. Gojek membenarkan Nadiem telah mengundurkan diri dari perusahaan. Kepemimpinan Nadiem kemudian beralih pada dua eksekutif perusahaan yaitu Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek. Keduanya berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO.
Dua sosok lain yang penting di Gojek itu pun menyambut baik keputusan Nadiem. Dalam sebuah pernyataan, keduanya mengatakan akan menjalankan perusahaan dan menyatakan tak ada dampak peralihan kepemimpinan.
“Nadiem mengundurkan diri dari Gojek setelah sembilan tahun membangun dan membesarkan perusahaan, dari sebuah ide sederhana menjadi bisnis bernilai miliaran dolar AS yang memudahkan kehidupan sehari-hari masyarakat di Asia Tenggara, sekaligus memberikan peluang untuk menambah pendapatan bagi jutaan orang. Pencapaian Nadiem telah menjadi inspirasi bagi setiap orang di Gojek dan dia meninggalkan Gojek ketika masa depan perusahaan ini sangat cerah. Saat ini kami memiliki lebih dari dua juta mitra driver di Asia Tenggara dan lebih dari 400,000 mitra usaha, yang telah memproses lebih dari dua miliar transaksi per tahun," kata Andre dan Kevin.
“Kami berdua telah menjalankan bisnis Gojek bersama Nadiem untuk beberapa waktu, sehingga pergantian kepemimpinan ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan. Sementara Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan."
Sebagai informasi, Kevin memiliki peran signifikan dalam memimpin tim produk dan pemasaran di dalam organisasi sejak mendirikan Gojek bersama Nadiem. Latar belakang Kevin yakni di bidang business intelligence yang membantunya menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dia juga membentuk tim teknologi yang ahli dalam bidang data, engineering, dan produk, dengan fokus meningkatkan user experience di platform Gojek. Sebelum di Gojek, Kevin bekerja di Zalora Indonesia, Merah Putih Incubator serta Salem Partners.
Andre pun memiliki peran vital dalam membangun pondasi yang kuat bagi pertumbuhan Gojek. Dia telah menggalang dana lebih dari USD 4 miliar dari Google, Tencent, KKR dan Warburg Pincus. Andre juga membangun pondasi dalam strategi bisnis perusahaan untuk keberlanjutan jangka panjang. Sebelum bergabung dengan Gojek, Andre menjabat Executive Director di Northstar Group dan Head of Corporate Finance di Delta Dunia Makmur.