Taksi listrik Blue Bird buka peluang Tesla masuk Indonesia
Alih-alih mencari peruntungan baru, taksi listrik Blue Bird rupanya difokuskan sebagai fasilitas Research and Development (RnD).
Blue Bird telah mengumumkan kehadiran layanan taksi listrik di Indonesia. Dalam fase pertama, Blue Bird menghadirkan 30 armada taksi bertenaga listrik. Lima di antaranya merupakan kendaraan buatan Tesla seri Model X 75D A/T.
Alih-alih mencari peruntungan baru, taksi listrik Blue Bird rupanya fokus sebagai fasilitas Research and Development (RnD). Pasalnya, pihak manufaktur pun masih belum meyakini jenis mobilnya laku atau tidak. Kendati begitu, taksi listrik ini dikomersilkan layanannya sebagaimana taksi milik Blue Bird yang lain.
"Mobil listrik ini sengaja buat RnD, bukan untuk ngambil untung. Manufaktur masih ragu-ragu untuk memastikan jenis mobil laku atau tidak. Kalau kita sudah jalankan, kita bisa share data dan faktanya, yang terjangkau berapa," kata Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono di Jakarta.
Blue Bird juga akan menghitung nilai efisiensi BBM, harga mobil hingga biaya operasional yang harus dikucurkan. Data ini selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan bagi manufaktur untuk mengembangkan kendaraan listriknya di Indonesia.
Dari 30 armada taksi listrik yang saat ini tersedia, Ardianto menyatakan pendanannya bersumber dari perusahaan sendiri. Kendati demikian, Blue Bird membuka diri akan potensi kemitraan baik untuk RnD, maupun potensi bisnis.
"Kita terbuka, kalau berpartisipan, baik di RnD atau pun bisnis. Untuk saat ini kita menggunakan dana penuh dari PT Blue Bird Tbk," ujarnya.
Melengkapi taksi listriknya, Blue Bird juga berinvestasi membangun fasilitas pengisian daya kendaraan atau disebut "Charging Station". Fasilitas ini akan tersedia di 12 titik. Guna mengantisipasi kendala menuju stasiun pengisian daya, Blue Bird telah menyiapkan kendaraan teknis serta teknisi yang telah terlatih oleh manufaktur terkait, untuk menyelesaikan masalahnya.