Teknologi AR bisa bantu ahli bedah lakukan operasi
Menggunakan Xvision Spine System (XVS), ahli bedah dapat memvisualisasikan anatomi tulang belakang secara 3D saat pasien dioperasi.
Teknologi augmented reality (AR) saat ini paling sering dikait-kaitkan dengan gim. Tetapi kemungkinan pandangan tersebut akan segera berubah dan akan merambah untuk memberikan para ahli bedah jenis “X-ray vision” dalam melakukan prosedur pengoperasian. Dilansir dari Digital Trends, (Administrasi Makanan dan Obat (Food and Drug Administration/FDA) baru saja memberi izin akan hal tersebut.
“Xvision System adalah sistem panduan gambar augmented reality, yang pertama dari jenisnya untuk melakukan pembedahan,” kata CEO Nissan Augmedics, Elimelech kepada Digital Trends.
Menggunakan Xvision Spine System (XVS), ahli bedah dapat memvisualisasikan anatomi tulang belakang secara 3D saat pasien dioperasi. Mereka melakukan ini dengan mengenakan layar yang dipasang di kepala, sehingga memungkinkannya untuk melihat langsung ke pasien melalui kulit dan jaringan seolah-olah mereka memiliki kekuatan super.
AR XVS menyediakan data tambahan yang memudahkan navigasi instrumen dan implan. Alat bedah yang berbasis komputer semacam ini dapat membantu memungkinkan pembedahan minim invasif dengan memberikan lebih banyak informasi kepada ahli bedah di mana mereka perlu membuat sayatan.
“Kami memiliki dasar yang sama dengan sistem navigasi bedah tradisional, menggunakan penanda referensi pada pasien. Kami melakukan registrasi dengan CT scan sebelum operasi atau intraoperatif dan menggunakan pelacak optik. Namun, dengan navigasi tradisional, dokter bedah perlu merujuk semua informasi pada layar 2D yang jauh, dan perlu mengalihkan pendangan dari pasien untuk menavigasi instrumennya. Sistem kami berbeda karena semua komponen dalam headset ringan. Semua informasi ditampilkan di depannya, pada pasien, dalam tampilan 3D yang sangat nyata,” kata Elimelech.
Augmedics berharap solusi AR miliknya dapat membantu menyelesaikan masalah sistem navigasi tradisional, dan menjadikan alat navigasi sebuah bagian yang lebih umum untuk operasi di mana-mana. “Kami mulai menerima pesanan untuk headset ini, dan kami berharap distribusi akan dimulai pada akhir kuartal pertama,” kata Elimlech lagi.