Teknologi ungkap peradaban Maya yang terkubur
Dengan menggunakan laser peneliti berhasil menemukan peradaban Maya yang hilang
Sekelompok peneliti berhasil mengungkap beberapa rahasia peradaban kuno dari suku Maya. Suku yang mendiami semenanjung Yucatan, Amerika Tengah ini dikenal sebagai suku yang paling maju dalam peradabannya pada 250 M sampai 925 M. Mereka menghasilkan karya-karya yang masih populer hingga saat ini, seperti corak bagunan Chichen Itza, pertanian kanal drainase, sumur yang disebut "cenotes" dan latex.
Dilansir dari National Geographic, peneliti gabungan yang tergabung dalam konsorsium peneliti membuat langkah besar dalam mempelajari peradaban Maya. Tim menggunakan teknologi laser dengan metode pemindaian. Mereka bekerja sama dengan PACUNAM (organisasi yang melestarikan warisan alam) menggunakan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk memindai hutan yang dilindungi di Guatemala. Diketahui hutan tersebut memiliki sebagian besar pemukiman suku Maya.
Peneliti berhasil menemukan lebih dari 60 ribu struktur tersembunyi. LiDAR juga berhasil menemukan jalan yang menghubungkan pemukiman dengan kota yang memiliki tingkat peradaban yang lebih tinggi. Peneliti juga menemukan sistem pertanian dalam bentuk irigasi yang kompleks dan struktur pertahanan yang menyakinkan adanya kegiatan militer yang luas.
Sejauh ini proyek tersebut telah memetakan lebih dari 800 mil persegi dan menurut Universitas Tulane Franciso Estrada-Belli data yang berhasil dikumpulkan memerlukan waktu yang realtif lama untuk dipelajari. Namun setidakanya dengan LiDAR keasrian hutan tidak rusak karena sudah mengandalkan teknologi pemindaian yang revolusioner.