Telegram lawan penipuan dengan verifikasi baru

Telegram, platform pesan global yang dikenal dengan fokus privasi, baru-baru ini mengumumkan fitur verifikasi pihak ketiga untuk meningkatkan keamanan dan transparansi di platform mereka. Dilansir dari The Verge (5/1), fitur ini dirancang untuk membantu pengguna dengan cepat mengenali profil yang sah dan menghindari penipuan atau informasi palsu.

Dalam sistem verifikasi baru ini, layanan pihak ketiga yang terpercaya dapat memberikan ikon verifikasi tambahan ke akun dan obrolan pengguna. Ini berbeda dari tanda centang biru tradisional yang diberikan oleh Telegram kepada tokoh masyarakat dan organisasi. Pengguna dapat mengetahui lebih lanjut tentang layanan verifikasi dan alasan di balik verifikasi tersebut dengan mengetuk ikon tersebut.

Untuk memastikan bahwa hanya layanan pihak ketiga yang terpercaya yang terlibat, Telegram memerlukan layanan tersebut untuk mendapatkan persetujuan resmi melalui proses aplikasi yang ketat. Ini memastikan bahwa hanya pihak ketiga yang terpercaya yang dapat memberikan verifikasi.

Pengumuman ini datang setelah Telegram menghadapi berbagai tantangan, termasuk penangkapan CEO Pavel Durov oleh otoritas Prancis atas tuduhan mendorong aktivitas ilegal di platform mereka. Sebagai tanggapan, Telegram telah mengubah kebijakan privasi mereka, menonaktifkan fitur yang rentan untuk penyalahgunaan, dan mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam moderasi.

Selain fitur verifikasi pihak ketiga, Telegram juga menghadirkan berbagai fitur baru lainnya, termasuk filter pencarian yang lebih canggih untuk menemukan obrolan tertentu, kemampuan untuk memindai kode QR menggunakan kamera bawaan aplikasi di iOS dan Android, serta fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengonversi hadiah digital menjadi NFT.

Dengan adanya fitur verifikasi pihak ketiga, Telegram berharap dapat memberikan kepercayaan lebih kepada pengguna mereka dan mengurangi penipuan serta informasi palsu di platform mereka.