×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Konfirmasi teorema Stephen Hawking tentang black hole akhirnya keluar, ini hasilnya

Oleh: Zulfikar Hardiansyah - Jumat, 02 Juli 2021 14:50

Teorema ini berisi prediksi jika luas permukaan horizon dari peristiwa black hole tidak akan pernah berkurang. Melainkan, luas itu akan selalu bertambah.

Teorema Stephen Hawking tentang black hole akhirnya keluar

Dunia astronomi tampaknya telah mendapat hadiah yang luar biasa untuk perkembangan ilmu pengetahuan di dalamnya. Baru-baru ini, telah muncul penelitian yang berjudul Testing the Black-Hole Area Law with GW150914. Penelitian ini telah dipublikasikan di Physical Review Letters. Penelitian ini berkolaborasi dengan melibatkan beberapa pihak dari institusi yang berbeda.

Penelitian tersebut secara garis besar berusaha mengonfirmasi teorema tentang peristiwa black hole (lubang hitam) yang dikeluarkan oleh salah satu fisikawan terkemuka, Stephen Hawking. Hawking pertama kali mengajukan teorema terkait black hole pada 1971. Teorema ini berisi prediksi jika luas permukaan horizon dari peristiwa black hole tidak akan pernah berkurang. Melainkan, luas itu akan selalu bertambah.

Untuk dapat memberi konfirmasi atas itu, penelitian dilakukan menggunakan alat GW150914 yang telah berlangsung sejak 2015. Para peneliti melakukan analisis atas hasil deteksi gelombang gravitasi yang diperoleh melalui GW150914. Dari hasil tersebut, ditemukan memang benar jika area horizon dari black hole hanya dapat tumbuh lebih besar, tidak pernah lebih kecil.

Dilansir Sciencealert (2/7), Maximiliano Isi, seorang astrofisikawan dari Kavli Institute for Astrophysics and Space Research MIT yang mengepalai penelitian tersebut, mengatakan jika hasil penelitian yang dilakukannya bersama tim, hanya merupakan awal dari upaya untuk memahami tentang seluruh peristiwa yang ada di alam semesta, khususnya black hole. Jadi, ini merupakan hasil awal dan masih membutuhkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut.  

Horizon bukanlah lubang hitam itu sendiri, tetapi radius kecepatan cahaya dalam ruang hampa yang dihasilkan oleh singularitas dari black hole. GW150914 mendeteksi jika terdapat dua black hole yang saling bertabrakan. Mereka kemudian berkumpul dan membentuk satu lubang hitam dengan horizon yang lebih besar. Menurut perhitungan Isi dan yang lain, dua black hole yang lebih kecil memiliki luas horizon dengan total 235.000 kilometer persegi. Setelah menyatu, black hole terakhir memiliki luas 367.000 kilometer persegi. Hasil ini jelas menjadi perkembangan terbaru yang memberikan konfirmasi atas teorema dari Hawking. 

Secara perhitungan matematis, teorema area terbukti. Tapi apabila secara pengamatan, ini akan sulit untuk dikonfirmasi karena black hole juga sangat sulit untuk diamati secara langsung. Black hole tidak memancarkan radiasi yang dapat dideteksi. Tapi kemudian, para ilmuwan itu mencoba menggunakan metode lain dengan menggunakan GW150914, untuk mendeteksi gelombang gravitasi yang merambat melalui time-space dari tabrakan antara dua black hole.

Keterbatasan metode penelitian itu jelas harus perlu dikembangkan supaya dapat lebih dekat untuk melakukan pemeriksaan di masa depan. Ini diperlukan untuk menghasilkan data yang lebih akurat. Tapi sejauh ini, karya dari Isi dan timnya telah memberi perangkat baru untuk menyelidiki peristiwa lainnya berdasar gelombang gravitasi. Penelitian ini diharapkan bisa mendorong untuk mendapatkan wawasan tentang black hole dan fisika alam semesta yang lebih jauh lagi.

×
back to top