Ternyata, pengguna Waze habiskan waktu di jalan lebih banyak saat Ramadan
Waze mengumumkan bahwa para pengguna Waze, yang biasa disebut Wazer, mengalami peningkatan berkendara 44 persen selama Ramadan.
Waze baru saja melaporkan data bahwa para Wazer telah mengalami peningkatan 44 persen terkait menghabiskan waktu bepergian selama Ramadan. Lalu lintas juga diklaim mengalami peningkatan hingga 98 persen, dengan peningkatan sekitar 25 persen dari waktu biasanya.
Jam sibuk biasanya berlangsung antara pukul 15.00- 20.00 malam di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan, Bandung, dan lainnya. Sedangkan saat Ramadan, jam sibuk lalu lintas muncul pada pukul 17.00. Hal ini tentunya karena orang-orang mulai meninggalkan rumah atau kantor dengan harapan mereka bisa mempersingkat waktu perjalanan hingga ke tujuan untuk berbuka puasa.
Dengan demikian, waktu yang disarankan untuk bepergian selama Ramadan adalah sebelum pukul 12.00 siang atau setelah pukul 21.00 malam. Laporan ini juga menyatakan bahwa Waze mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 26 persen selama musim Ramadan.
"Kebiasaan di sini adalah orang-orang akan bergegas pulang ke rumah atau ke tempat makan selama waktu sibuk supaya bisa hadir tepat waktu untuk berbuka puasa dengan keluarga dan teman. Mereka cenderung mencari rute alternatif menghindari kemacetan dan Waze adalah pilihan terbaik. Hal ini menjelaskan mengapa kami memiliki banyak Wazer baru selama Ramadan,” kata Waze Indonesia Country Manager, Marlin R. Siahaan.
Bukan hanya itu, Waze juga menyebut bahwa konsumsi bahan bakar juga mengalami peningkatan akibat bertambahnya orang bepergian. Diklaim mendekati Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu tersibuk pom bensin, karena budaya mudik di Indonesia. Ini juga seiring dengan meningkatnya penggunaan navigasi di Waze untuk kegiatan mudik.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, navigasi pada aplikasi Waze umumnya meningkat selama Idul Fitri, dimana orang-orang mengambil manfaat pergi “mudik” atau berkendara ke tujuan wisata,” kata Marlin.