Tidak ingin kalah oleh AI? coba lakukan ini
Jika kalian tidak ingin kalah dengan AI, kalian bisa lakukan beberapa hal yang bisa kalian lakukan di era modern saat ini.
Sahabat tek mungkin sering terpapar oleh kekhawatiran para ahli tentang bagaimana Artificial Intelligence (AI) berpotensi mengancam eksistensi manusia di masa depan. Tentu masih terlalu dini untuk memprediksi apakah AI dapat mengambil alih kontrol kehidupan dari manusia.
Namun banyak ahli sepakat bahwa manusia yang unggul di masa depan adalah manusia yang dapat menggunakan AI dalam mencapai tujuannya. Hal itu tentu saja mengancam manusia-manusia lain yang saat ini mungkin tidak familiar menggunakan AI.
Memang Sahabat tek perlu waspada atas perkembangan AI, jika tidak ingin kesulitan mencari pekerjaan di masa depan. Salah satu cara manusia agar dapat berkompetisi oleh manusia-manusia di masa depan yaitu dengan cara meningkatkan pemikiran kritis (critical thinking). Dengan berpikir kritis membantu manusia tetap memegang kendali atas keputusannya. Kemampuan berpikir kritis juga menjadi syarat Sahabat tek untuk menguasai chatbot pintar seperti ChatGPT, CoPilot ataupun Bard.
Perlu diakui, manusia saat ini cenderung lebih kesulitan untuk berpikir lebih kritis. Itu disebabkan penurunan minat baca selama beberapa generasi. Manusia lebih sedikit membaca, lebih sedikit mengingat apa yang di baca, dan kesulitan untuk terlibat dalam analisis kritis.
Rentan perhatian kita telah menyusut menjadi hanya beberapa detik karena terlalu banyak informasi yang datang melalui social media. Jika tren ini terus berlanjut, manusia akan cenderung memutuskan hal berdasarkan informasi-informasi pendek yang seringkali memiliki bias dan palsu.
Karena itu Sahabat tek perlu mempertimbangkan untuk kembali melatih daya analisis, memahami permasalahan secara menyeluruh dan menemukan kesalahan-kesalahan logika. Mengurangi melihat informasi-informasi yang tidak perlu dan kembali membaca buku atau literatur secara mendalam cukup penting untuk dilakukan.
Secara tidak langsung aktivitas tersebut akan dapat melatih daya nalar kita. Lalu kita akan dapat membedakan informasi yang bertujuan mencari traffic dengan sensasionalisme, atau juga informasi yang bersifat provokatif untuk memecah belah dan sebagainya. Selanjutnya, Sahabat tek dapat mulai mencoba berkomunikasi dengan chatbot pintar dan bertanya apa saja yang sedang dipikirkan. Jika dilakukan dengan konsisten, maka Sahabat tidak perlu terlalu khawatir dengan persaingan di masa depan.