Tiktok jadi startup paling berharga di dunia
ByteDance, startup di belakang TikTok jadi Unicorn paling berharga di dunia saat ini. Valuasi perusahaanya lebih besar daripada Uber.
Valuasi senilai USD75 miliar yang dimiliki ByteDance mengalahkan Uber yang bernilai USD72 miliar. Investor Teknologi kawakan, SoftBank Group sendiri sampai menyuntik USD3 miliar ke ByteDance melalui SoftBank Vision Fund.
ByteDance adalah perusahaan di balik kepopuleran aplikasi TikTok. ByteDance sendiri memiliki beberapa aplikasi selain TikTok, tapi TikTok lah yang membuat mereka besar dengan cepat.
TikTok sebagaimana Anda ketahui, adalah aplikasi merekam video, musik, dan tarian selama 15 detik. Aplikasi ini menjadi aplikasi paling banyak diunduh dalam Apps Store selama semester awal 2018.
Dengan cepat, TikTok mencapai 500 juta pengguna aktif secara global pada akhir Oktober silam. Kebanyakan pengguna merka adalah usia remaja dan 20-an.
100 juta pengguna TikTok sendiri tersebar di AS, Jepang, Korea Selatan, dan Asia Tenggara. Pengguna dan penikmat TikTok, seperti dilanis dari Nikkei Asia (23/11), merasa tidak bisa berhenti menonton video TikTok. Sebagian lagi merasa bahwa video yang ada di dalamnya cocok bagi kepribadian mereka.
Kelebihan TikTok daripada YouTube adalah, platform mereka dirancang untuk digunakan dalam smartphone. Dengan mudah pengguna beralih dari satu video ke video lain hanya dengan menyapukan jari di atas layar.
Di balik dapur TikTok, mereka mempekerjakan data analis dan ahli Artificial Intelligence, demi mempelajari kebiasaan pengguna. Dengan begitu, mereka bisa terus menyuapi penggunanya dengan video-video yang pengguna mau.
Pengguna yang suka video hewan peliharaan, secara instan akan mendapatkan video anjing, kucing, dan hewan lainnya. Teknologi ini didukung tim insinyur software yang besar.
Teknisi dari Inggris yang baru-baru ini mengunjungi ByteDance di Beijing, menceritakan betapa luasnya fasilitas mereka. Fasilitas ByteDance seluas hangar bandara. Di dalamnya ada banyak insinyur AI tengah bekerja di depan komputer.
Ilmuan data mereka datang dari para ahli di seluruh dunia. Mereka adalah ahli metode deep-learning dan analisis big-data.
Pendapatan TikTok berasal dari iklan. Demografi pengguna TikTok yang didominasi remaja dan usia 20-an membuat pengiklan bisa meraih target yang lebih tepat dalam platform tersebut. Brand pun sangat tertarik beriklan di platfrom TikTok.
"Kami tidak meniru model bisnis dari luar China, kami mengembangkan bisnis kami sendiri dan melebarkan bisnis kami ke panggung dunia," ujar CEO ByteDance, Zhang Yiming.