sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Rabu, 06 Sep 2023 07:07 WIB

Tips memilih lensa kamera untuk pemula

Banyak fotografer akan mengatakan bahwa lensa kamera sama pentingnya (atau bahkan lebih penting) dibandingkan dengan bodi kamera. Berikut adalah tips mencari lensa DSLR atau mirrorless.

Tips memilih lensa kamera untuk pemula

Peran lensa ketika memotret sama pentingnya dengan bodi kamera. Semua cahaya yang ditangkap kamera akan melalui serangkaian optik lensa, yang memengaruhi ketajaman, distorsi, jumlah cahaya, perspektif, dan banyak variabel lainnya.

Meskipun bodi kamera kita penting dan bisa mendapatkan manfaat dari berbagai fitur dengan gaya fotografi berbeda, memiliki lensa yang tepat sering kali menjadi kunci untuk menghasilkan banyak foto yang bagus – apa pun bodi kamera yang digunakan. Berikut adalah panduan memilih lensa yang tepat sebelum kamu membelinya yang dilansir dari Petapixel.

Apa itu lensa?

Hal pertama yang patut diketahui adalah apa itu lensa, dan mengapa fotografer terobsesi dengan lensa? Lensa mengarahkan cahaya dari pemandangan yang ingin kita tangkap ke sensor kamera. Pada kamera film, lensa mengarahkan cahaya ke film. Lensa biasanya dicirikan berdasarkan focal length, dalam satuan milimeter, dan bukaannya dalam satuan f-stop.

Saat ini, banyak kamera entry-level yang kita sebut sebagai kamera “point-and-shoot”. Kamera ini biasanya memiliki lensa terintegrasi yang tidak dapat diganti dan dapat melakukan zoom. Meskipun kualitasnya telah meningkat pesat dalam dekade terakhir, masih ada batasan dalam memiliki lensa internal yang tidak dapat diubah. Di sisi lain, DSLR dan kamera mirrorless mendominasi pasar profesional saat ini dan biasanya memungkinkan fotografer mengganti lensa tergantung situasinya.

Focal length

Pada dasarnya, focal length sebuah lensa adalah seberapa besar “zoom in” atau “zoom out” yang dapat dilakukan oleh lensa. Ini sangat penting ketika memutuskan lensa apa yang akan dibeli. Pengukuran sebenarnya dalam satuan milimeter, dan merupakan jarak antara pusat optik lensa dan sensor gambar kamera saat lensa berfokus pada subjek.

Semakin tinggi angkanya, gambar akan semakin diperbesar. Semakin rendah angkanya, gambar akan semakin diperkecil. Pada lensa zoom, kita akan melihat focal length ditulis sebagai “##-##mm,” dengan angka yang lebih rendah adalah yang paling diperkecil dan angka yang lebih tinggi adalah focal length yang paling diperbesar yang dapat dicapai oleh sebuah lensa.

Sebagai referensi, jika mata manusia memiliki focal length, maka akan berada di sekitar 20mm, yang cukup lebar. Di sisi lain, banyak fotografer olahraga dan alam liar yang kita lihat dengan lensa besar menggunakan focal length sekitar 300-800mm.

Kita dapat dengan mudah menemukan lensa dengan lebar 18mm dan memperbesar hingga 300mm, namun keterbatasan mekanis membuat lensa yang “melakukan semuanya” dengan kualitas bagus semakin jarang ditemukan. Ya, ada lensa 18-300mm (dan banyak kombinasi di antaranya), tetapi lensa tersebut mungkin lebih berat, kualitasnya lebih rendah, lebih mahal, atau performanya lebih buruk dalam cahaya redup dibandingkan focal length lainnya.

Dalam dunia lensa, kita akan sering mendengar orang menyebut “lensa kit”. Ini biasanya merupakan lensa berbiaya terjangkau yang disertakan dengan bodi kamera saat kita membeli kit. Lensa kit yang paling umum adalah lensa 18-55mm, mulai dari cukup lebar hingga sedikit kemampuan zoom.

Meskipun banyak lensa zoom, beberapa lensa tidak. Ini disebut lensa prima, dan lensa ini memiliki focal length tunggal yang tetap (fixed).

Lensa prima sering kali memiliki aperture maksimum yang lebih lebar dibandingkan lensa zoom. Terkadang juga lebih ringan, lebih ringkas, dan lebih tajam karena komponennya tidak perlu dipindahkan. Mereka cenderung memiliki lebih sedikit kesalahan mekanis karena lebih sedikit bagian yang bergerak. Kelemahan terbesarnya adalah tidak bisa zoom in atau zoom out sama sekali, jadi kita mungkin perlu membawa lebih dari satu lensa untuk memotret jika menggunakan lensa prima.

Lensa prima yang paling umum adalah lensa 50mm yang oleh banyak fotografer disebut sebagai “nifty-fifty.”

Berbicara seputar focal length, maka terkait pula dari istilah crop sensor. Ukuran sensor memengaruhi bidang pandang lensa, sehingga dapat membingungkan. Kamera sensor full-frame, yang biasanya lebih mahal, akan menghasilkan gambar tanpa pemotongan (crop) apa pun (karenanya disebut full-frame). Kamera crop sensor, juga disebut sensor APS-C (umum pada kamera DSLR dan mirrorless entry-level), menghasilkan gambar dengan krop relatif ~1,5x.

Dengan kata lain, gambar yang diambil pada 50mm pada sensor APS-C akan memiliki bidang pandang yang sama dengan gambar yang diambil pada 75mm pada kamera sensor full-frame. Banyak fotografer olahraga dan alam liar memilih sensor APS-C karena peningkatan zoom relatif. Banyak fotografer lanskap memilih sensor full-frame karena memberikan gambar relatif lebih luas.

Aperture

Aperture adalah bukaan di dalam lensa yang dilalui cahaya, dan ini merupakan pertimbangan penting lainnya saat memilih lensa baru. Ini bisa lebih besar dan membiarkan lebih banyak cahaya masuk, atau lebih kecil dan membiarkan lebih sedikit cahaya masuk. Selain itu, aperture besar menghasilkan latar belakang yang lebih buram (minim depth of field/DoF).

Beberapa aperture lensa bisa lebih besar dibandingkan yang lain, membiarkan lebih banyak cahaya masuk sehingga lebih mudah untuk memotret di lingkungan gelap. Beberapa aperture bersifat tetap, dan tidak dapat membuka dan menutup. Apa pun pilihannya, lensa sering kali lebih mahal jika memiliki aperture lebar – terutama karena lensa tersebut memerlukan lebih banyak kaca.

Lensa paling sering diberi nama berdasarkan focal length-nya diikuti dengan aperture maksimumnya. Aperture ditulis dalam f-stop, dan akan terlihat seperti “f/#.#.” Karena mekanismenya, beberapa lensa zoom memiliki aperture maksimum yang bervariasi. Mereka akan ditulis seperti “f/#.#-#.#.” Ini menunjukkan aperture maksimum yang dapat dicapai lensa pada setiap ujung rentang zoomnya (diperkecil hingga diperbesar). Misalnya, lensa kit paling umum yang disebutkan di atas adalah lensa 18-55mm f/3.5-5.6.

Untuk memberi gambaran tentang seberapa besar pengaruh aperture terhadap harga lensa, lensa bekas Canon EF 70-200mm f/2.8 L dijual dengan harga sekitar $600-800 (Rp9 juta – Rp12 juta) di pasaran saat ini, dengan variasi yang jelas dalam usia dan kualitas. Lensa bekas Canon EF 70-200mm f/4.0 L berharga sekitar $300-400 (Rp4,5 juta – Rp6 juta). Aperture yang lebih besar bernilai dua kali lipat harganya bagi banyak orang. Ada pertimbangan lain mengenai ketajaman lensa dan fitur lainnya, namun aperture adalah yang paling penting dalam hal ini.

Autofocus dan manual fokus

Ini sering disingkat dengan menggunakan tombol “AF/MF” pada kebanyakan lensa. Ini bukan hanya masalah lensa lama versus lensa baru, karena beberapa produsen memproduksi lensa baru yang difokuskan secara manual karena berbagai alasan. Alasan terbesarnya adalah untuk memangkas biaya lensa, dan lensa fokus manual seringkali jauh lebih ekonomis.

Stabilisasi

Setiap produsen menggunakan singkatan yang berbeda untuk ini, namun kita mungkin melihatnya disebut sebagai IS (Image Stabilization), VR (Vibration Reduction), atau sesuatu yang lebih sederhana seperti Stabilization. Teknologi ini pada dasarnya menggunakan perangkat elektronik untuk menstabilkan lensa, sehingga mengurangi jumlah guncangan kamera. Lensa dengan stabilisasi lebih sulit dibuat, oleh karena itu biasanya lebih mahal. Jika dipasangkan dengan bodi kamera yang memiliki in-body stabilization, guncangan bisa dikurangi secara drastis.

Jarak fokus minimum

Setiap lensa memiliki jarak minimum yang harus ditempuh dari subjek agar subjek tetap fokus. Lensa makro, misalnya, memiliki jarak fokus minimum yang sangat rendah sehingga fotografer dapat berjarak beberapa inci (atau bahkan lebih dekat) dari subjeknya dan tetap dapat fokus dengan baik. Beberapa lensa yang lebih tua dan lebih besar memiliki jarak pemfokusan minimum beberapa meter.

Diameter

Hal ini sering tertukar dengan focal length karena juga diukur dalam milimeter. Ini biasanya terdapat di ujung tabung lensa dan menunjukkan diameter bagian dalam bagian depan lensa. Ini berguna antara lain untuk menemukan filter yang cocok.

Share
×
tekid
back to top