Tips memilih proyektor home theater sesuai kebutuhan
Ada banyak pilihan proyektor untuk kebutuhan home theater. Berikut adalah panduan untuk memilih proyektor jika kamu berniat membangun home theater.
Demi mendapatkan pengalaman yang lebih mengasyikan ketika menonton menggunakan home theater, salah satu perangkat yang digunakannya adalah proyektor. Ini memberikan tampilan yang lebih besar jika dibandingkan menggunakan TV. Namun, alangkah baiknya jika kamu menggunakan proyektor yang sesuai dengan kebutuhan ketika sedang ingin membangun home theater. Berikut adalah tips memilih proyektor untuk keperluan home theater yang dilansir dari Digitaltrends.
Harga
Bisa dibilang proyektor home theater adalah investasi yang signifikan. Perangkat ini memiliki harga yang sama (atau terkadang lebih mahal) daripada TV. Harga proyektor home theater adalah mulai dari sekitar Rp9 juta hingga model dengan banyak fitur seharga lebih dari Rp45 juta. Untuk pengalaman home theater yang telah, disarankan untuk menggunakan setidaknya kisaran Rp25 juta hingga Rp30 juta.
Jangan lupakan biaya tambahan seperti layar proyektor, soundbar atau sound sistem, dan dudukan proyektor jika diperlukan. Berhati-hatilah dengan biaya tambahan ini. Bahkan jika kamu membeli proyektor murah, pengeluaran untuk aksesori terkait dapat dengan cepat bertambah dan berakhir lebih mahal daripada proyektor itu sendiri.
Standard/ultra-short-throw
Standar proyektor, seperti Optoma UHD55 seharga $1.800 (Rp27 juta), biasanya membutuhkan jarak sekitar 2,5 hingga 3 meter dari dinding untuk menampilkan gambar 100 inci dengan optimal. Untuk ruang theater yang lebih kecil, itu dapat menempatkan proyektor tepat di tengah tempat duduk penonton, itulah sebabnya proyektor standar sering kali menawarkan opsi pemasangan di langit-langit untuk memastikan proyektor tidak mengganggu.
Proyektor "short-throw" akan mengurangi jarak beberapa meter, membuatnya lebih mudah untuk menemukan solusi tanpa pemasangan di langit-langit untuk penempatan proyektor, yang akan membuat perbedaan besar.
Untuk pengalaman yang lebih baik, pertimbangkan proyektor ultra-short throw (UST). Proyektor ini, seperti Samsung LSP9T Premiere seharga $3.500 (Rp55 juta), beroperasi hanya beberapa inci dari layar atau dinding, sehingga sangat bagus untuk menghemat ruang dan waktu dengan home theater, tetapi harganya lebih mahal.
Sumber cahaya
Cahaya dalam proyektor dapat berasal dari dua sumber yang berbeda: lampu atau laser. Lampu berbasis bohlam biasanya memiliki daya tahan beberapa ribu jam, setelah itu kualitas gambar mulai menurun dan harus diganti dengan lampu baru. Proyektor laser (dan kerabat dekatnya, proyektor LED) harganya lebih mahal, bekerja lebih dingin daripada lampu, dan dapat bertahan hingga 30.000 jam, jadi kamu tidak perlu mengganti apa pun dalam waktu dekat.
Secara umum ini merupakan pilihan yang mudah. Jika kamu menggunakan proyektor di ruang home theater khusus tempat dimana akan menonton film atau show beberapa kali seminggu, model lampu sudah cukup dan dapat menghemat uang. Jika proyektor akan menjadi perangkat utama di rumah untuk menonton apa pun, lebih baik menabung untuk model laser agar tahan lama serta meningkatkan warna dan kontras.
Kecerahan
Spesifikasi proyektor lainnya yang perlu diperhatikan adalah "lumen", ukuran seberapa banyak cahaya yang dihasilkan proyektor. Kamu juga dapat melihat ini terdaftar sebagai "ANSI lumen", yang hanya mengacu pada organisasi standar yang mengatur, Institut Standar Nasional Amerika.
Kecerahan bukanlah masalah besar kecuali kamu akan menggunakan proyektor pada siang hari di ruangan yang mendapat banyak cahaya sekitar atau menggunakannya dengan lampu menyala (seperti di ruang tamu). Maka pastikan kamu memilih 2.500 lumen atau lebih. Banyak proyektor kelas atas melampaui 3.000 lumen, jadi hal ini mungkin tidak menjadi masalah.
Namun beberapa proyektor secara khusus dibuat dengan mempertimbangkan ruang home theater yang redup dan mungkin tidak memiliki lumen tinggi untuk menangani ruangan yang terang dengan baik, di sinilah ruangan dan penempatan menjadi kuncinya. Sebagai kerangka acuan, lampu bohlam 100 watt memiliki kecerahan sekitar 1.600 lumen, sedangkan lilin hanya 14 lumen.
Resolusi
Dukungan untuk 4K telah menjadi sangat umum di proyektor akhir-akhir ini, jadi kamu tidak akan kesulitan menemukan model pada resolusi ini. Resolusi 4K adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan layar yang lebih besar yang didukung oleh proyektor, jadi ini adalah spesifikasi yang bagus untuk dicari.
Di sisi lain, proyektor dengan harga terjangkau jauh lebih mungkin untuk mencapai 720p atau Full HD 1080p, yang dapat memangkas biaya proyektor secara signifikan. Disarankan untuk membeli resolusi tertinggi sesuai budget yang kamu punya.
Chip proyeksi
Jika melihat spesifikasi proyektor, maka kamu akan melihat info tentang chip pencitraan, yaitu cara proyektor mengontrol cahayanya. Ada tiga opsi chip utama saat ini - DLP (Digital Light Processing), LCD (Liquid Crystal Display), dan LCoS (Liquid Crystal on Silicon).
Jika kamu menginginkan contrast ratio yang bagus pada gambar proyektor sehingga dapat menangani pengalaman sinematik, maka pilihlah LCoS. Jika kamu ingin menghemat uang sebanyak mungkin, carilah LCD. Jika kamu tertarik dengan gambar yang paling tajam, carilah DLP. Namun pada akhirnya, jangan jadikan chip sebagai faktor terbesar dalam menentukan proyektor home theater terbaik.
Fitur video dan audio
Proyektor rumahan harus mendukung teknologi tontonan terbaru untuk gambar dan audio terbaik serta dapat memaksimalkan pengalaman dengan memungkinkan kamu menonton film dan acara TV seoptimal.
Fitur gambar seperti HDR (High Dynamic Range) akan menghasilkan gambar yang lebih terang dengan kontras yang jauh lebih dinamis. Ada sejumlah format HDR, tetapi semuanya mengoptimalkan kualitas gambar menjadi yang terbaik dan berfungsi dengan sangat baik terutama dengan proyektor yang memiliki kemampuan kecerahan tinggi.
Dalam hal suara, Dolby Atmos adalah pengalaman audio imersif yang tidak ada duanya. Meskipun beberapa proyektor memiliki speaker Atmos bawaan, kamu dapat mencari proyektor yang memiliki port HDMI eARC yang memungkinkannya untuk meneruskan audio berkualitas tinggi, termasuk Atmos, ke sistem suara surround.
Namun, perlu diingat bahwa perangkat keras, seperti TV dan sound system, serta konten yang ditonton, juga perlu mendukung teknologi Atmos dan lainnya untuk mendapatkan manfaat ini. Kamu biasanya dapat menemukan ikon untuk kemampuan ini di media fisik seperti disk atau situs streaming seperti Netflix dan Amazon Prime Video untuk memberi tahu bahwa fitur ini didukung.
Dukungan koneksi
Saat ini sudah banyak proyektor memiliki platform pintar bawaan seperti TV, jadi yang kamu butuhkan hanyalah koneksi Wi-Fi atau Ethernet yang dapat diandalkan. Tetapi kamu mungkin merencanakan lebih dari sekadar streaming. Jika memiliki cakram Blu-Ray, misalnya, kamu memerlukan pemutar Blu-Ray dan port HDMI di proyektor (ingat juga catatan di atas tentang suara eARC dan Dolby Atmos).
Jika kamu memiliki perangkat tambahan, seperti Apple TV dan PlayStation 5, yang ingin disambungkan, mereka juga memerlukan port HDMI Dengan demikian, pastikan proyektor pilihan kamu memiliki opsi koneksi yang cukup untuk mendukung penyiapan yang diinginkan.
Jika kamu tidak ingin menggunakan platform pintar pada proyektor, maka masih memiliki opsi. Beberapa proyektor mendukung transmisi nirkabel langsung dari ponsel cerdas. Untuk yang lain, kamu mungkin harus menghubungkan ponsel pintar dengan kabel, sehingga proyektor memerlukan port USB yang cocok dengan kabel ponsel, atau kamu dapat menggunakan adaptor USB-to-HDMI.
Audio tambahan
Beberapa proyektor dilengkapi dengan speaker bawaan, tetapi jika menginginkan pengalaman sinematik yang sesungguhnya, kamu memerlukan audio tambahan. Kamu mungkin ingin mempertimbangkan soundbar atau sistem suara surround untuk proyektor dan memeriksa apakah proyektor memiliki port yang diperlukan untuk mendukungnya. Kamu juga dapat menyambungkan proyektor ke pengaturan audio rumah yang sudah ada, seperti A/V receiver.
Sekali lagi, kamu perlu memastikan bahwa proyektor memiliki port HDMI yang cukup untuk menambahkan sambungan audio. Ini dapat dilakukan dengan menyiapkan port jika Kamu menampilkan konten dari salah satu konsol atau set-top box yang disebutkan di atas, karena kamu hanya memerlukan satu koneksi HDMI dari sumber ke speaker dan kemudian ke proyektor.