Toko aplikasi seluler Microsoft akan jadi pesaing baru App Store & Play Store

Microsoft berencana untuk meluncurkan toko aplikasinya sendiri untuk gim seluler sebagai saingan pihak ketiga bagi Play Store dan App Store. Ini kemungkinan terjadi paling cepat tahun depan, selama akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard senilai USD68,7 miliar disetujui.

Untuk diketahui, Undang-Undang Pasar Digital Uni Eropa akan mulai memberlakukan Apple dan Google untuk membuka platform iOS dan Android mereka ke toko aplikasi pihak ketiga pada Maret 2024. 

Ketika aturan tersebut berlaku, saat itulah Microsoft dapat meluncurkan toko aplikasi selulernya sendiri, menurut CEO Microsoft Gaming Phil Spencer, yang dikutip dari Financial Times (21/3).

"Kami ingin berada dalam posisi untuk menawarkan Xbox dan konten dari kami dan mitra pihak ketiga kami di semua layar tempat seseorang ingin bermain," kata Spencer. "Hari ini, kami tidak dapat melakukannya di perangkat seluler, tetapi kami ingin membangun menuju dunia yang menurut kami akan hadir di mana perangkat tersebut dibuka."

Tetapi, rencana untuk toko aplikasi Microsoft terkait dengan akuisisi Microsoft atas penerbit gim Activision Blizzard, yang dikhawatirkan oleh regulator di AS dan Eropa, akan mengakibatkan berkurangnya persaingan di antara perusahaan game besar.

Sebaliknya, menurut Spencer akuisisi tersebut akan mengarah pada peningkatan persaingan di ruang perangkat lunak seluler, yang hampir tidak ada dengan Apple dan Google memegang platform mereka masing-masing. Dengan demikian, sangat sulit untuk mengunduh perangkat lunak di luar App Store dan Google Play Store masing-masing.

Microsoft menginginkan tempat bagi pengguna untuk mengunduh daftar gimnya, yang akan menyertakan judul seluler populer seperti Call of Duty Mobile, Candy Crush, dan Diablo Immortal jika akuisisi tersebut disetujui.