Trafik internet meningkat, ini tren aktivitas online saat pandemi
WFH dan SFH turut meningkatkan trafik layanan operator seluler di Indonesia. Catatan Telkomsel menunjukkan kenaikan trafik hingga lebih dari 23%.
Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk memusatkan aktivitas di rumah. Mulai dari sekolah, bekerja hingga beribadah, kini mayoritas dipusatkan di rumah guna meminimalisir penyebaran virus.
Bekerja di rumah atau Work from Home (WFH) dan sekolah dari rumah atau School from Home (SFH) sendiri, mengandalkan jaringan internet. Hal ini turut meningkatkan trafik layanan operator seluler di Indonesia. Catatan Telkomsel menunjukkan kenaikan trafik hingga lebih dari 23%.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, kenaikan trafik Telkomsel hanya tercatat 1,1% dari bulan ke bulan. Sementara sejak awal tahun 2020, dimana pandemi mulai melanda beberapa negara, trafik Telkomsel mulai melonjak hingga 6,5%. Peningkatan ini terus terjadi setidaknya hingga Agustus 2020.
"Sebelum pandemi, kenaikan trafik cukup landai, hanya 1,1%. Mulai Maret, dimana mulai WFH, sudah mulai naik signifikan secara month on month. Di April, banyak yang PSBB, kenaikan trafik makin tinggi lagi. Tetapi setelah itu ada fenomena menarik ketika masuk Agustus, ada kenaikan signifikan," kata GM Enterprise Prime Segment and Digital Network Telkomsel - Wahyudi Purnama dalam talkshow bersama Forum Wartawan Teknologi (Forwat) pada Rabu (30/9).
Peningkatan yang signifikan itu salah satunya disebabkan oleh terjadinya perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih banyak memusatkan aktivitasnya di rumah. Dengan demikian, trafik di wilayah pemukiman mengalami peningkatan hingga 17%. Hal ini juga turut berdampak pada menurunnya trafik di sejumlah kota besar dan kota wisata yang mengalami penurunan trafik -6,4%.
Selain itu, data Telkomsel menunjukkan penggunaan internet meningkat di periode produktif yakni pada jam kerja atau sekolah, yaitu pukul 08.00-17.00. Peningkatan penggunaan internet utamanya terjadi pada pukul 08.00-11.00, dengan kenaikan 41%.
"Kenaikan trafik internet selama periode produktif naik 41%. Dari data ini terlihat bahwa pelanggan mengakses untuk tetap produktif," ujar Wahyudi.
Layanan paling populer saat pandemi
Seiring perubahan perilaku masyarakat dan peralihan aktivitas yang dipusatkan di rumah, konsumsi sejumlah layanan pun turut berubah. Catatan Telkomsel menunjukkan lima layanan yang paling populer selama pandemi yaitu browsing, e-commerce, games, komunikasi dan video.
Aktivitas browsing sendiri bukan lagi hal baru bagi pengguna smartphone atau internet. Namun selama pandemi, aktivitas pencarian di internet turut meningkat hingga 141%. Tak hanya browsing, akses ke e-commerce juga meningkat selama pandemi karena adanya batasan mobilitas masyarakat selama pandemi. Wahyudi menyebut layanan e-commerce meningkat hingga 120%.
Yang tak kalah menarik, layanan game juga meningkat hingga 83%. Aktivitas ini bahkan dinilai menjadi pilihan utama pelanggan Telkomsel dalam menikmati hiburan selama beraktivitas di rumah.
Sementara itu layanan komunikasi seperti WhatsApp, memang menjadi andalan pelanggan masyarakat khususnya di tengah pandemi. Tak ayal jika layanan ini meningkat dan menjadi layanan paling populer di Telkomsel dengan kenaikan hingga 65%.
Layanan video juga tercatat naik daun saat pandemi. Betapa tidak, layanan ini menjadi alternatif banyak orang untuk menikmati hiburan selain bermain gim. Salah satu layanan video yang disebut Wahyudi naik daun adalah Youtube. Secara umum, layanan video meningkat sebesar 30%.
Sementara dari sisi aplikasi, yang paling populer selama pandemi yaitu aplikasi video conferece sebagai penunjang WFH dan SFH. Zoom menjadi aplikasi yang tercatat paling banyak digunakan oleh pelanggan Telkomsel. Empat aplikasi video conference lainnya yang tak kalah populer yaitu CloudX Telkomsel, Skype, Microsoft Teams serta Google Meet.
Untuk aplikasi terpopuler penunjang SFH mencakup Google Classroom yang digunakan oleh 59% pengguna, Ruang Guru (11%), Ilmupedia (20%) serta portal belajar Kemendikbud (6%).
Gadget terpopuler
Dalam kesempatan yang sama Wahyudi juga menjelaskan gadget terpopuler digunakan pelanggan di jaringan Telkomsel. Lima merek gadget terpopuler yang disebut Wahyudi yaitu Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi dan Apple.
"Dari total 80% pelanggan smartphone Telkomsel, hanya menggunakan lima brand saja. Yang pertama Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi sama Apple. Memang agak berbeda dengan tren global market," kata Wahyudi.
Samsung sendiri menyediakan beragam perangkat pendukung WFH maupun SFH. Di antara perangkat terbaru Samsung yang dilengkapi dengan sejumlah spesifikasi pendukung WFH dan SFH yaitu Galaxy Tab S7 series. Dalam talkshow yang sama, Elvira Dwi Anggraeni, Product Marketing Professional Samsung Electronics Indonesia menjelaskan Galaxy Tab S7 series dapat mendukung masyarakat khususnya agar tetap produktif selama pandemi.
"Perusahaan, sekolah atau perguruan tinggi masih menerapkan WFH, SFH. Memang saat ini gadget juga dibutuhkan untuk menunjang mulai dari produktivitas sampai dengan entertainment. Rumah juga sudah menjadi home office sekaligus entertainment center untuk menikmati me time. Untuk itu, kita membutuhkan tools yang dapat support semua itu. Galaxy Tab S7 dan tab S7+ dapat menjawab semua kebutuhan tersebut," kata Elvira.
Galaxy Tab S7 dan S7+ dilengkapi dengan kamera depan 8MP yang ditempatkan di tengah layar. Dukungan ini membuat tampilan tablet menjadi lebih nyaman dilihat. Tampilan pengguna saat meeting online pun dapat dilihat dengan jelas. Jika harus mencatat arahan yang disampaikan ketika meeting, Anda dapat menggunakan fitur Multi Active Window yang memungkinkan Anda membuka aplikasi online meeting, sambil membuka email atau menggunakan Samsung Notes sekaligus.
Galaxy Tab S7 dan S7+ juga dilengkapi dengan S Pen yang kini hadir dengan kemampuan yang ditingkatkan. Latency-nya hanya 9 ms, sehingga menulis terasa seperti menggunakan ballpoint sesungguhnya. Dengan menggunakan S Pen untuk mengetik atau mencoret-coret di atas catatan, Anda bisa menyimpan catatan dalam format Word, Power Point, atau pun PDF.
Duo Galaxy Tab S7 memiliki fitur Samsung DeX, yang akan memberikan pengalaman menggunakan PC ataupun laptop. Fitur ini juga mengalami peningkatan pada Galaxy Tab S7 dan S7+, di mana task bar hadir dengan tampilan yang lebih efisien serta user friendly berkat sistem One UI terbaru. Selain itu, fitur screen zoom dan opsi ukuran font akan semakin memudahkan Anda ketika menggunakan Samsung DeX. Ketika ingin mempresentasikan sesuatu, pengguna cukup aktifkan fitur wireless DeX dan koneksikan dengan Smart TV Samsung, serta gunakan S Pen untuk berpindah slide.
Bagi pengguna yang kreatif, Galaxy Tab S7 dan S7+ membawa sejumlah aplikasi pendukung seperti Clip Studio Paint, Noteshelf, dan Canva yang sudah terinstal untuk menggambar atau membuat desain.
Layar Galaxy Tab S7 dan S7+ sendiri dibekali teknologi Super AMOLED dengan bentang masing-masing 11 inci dan 12,4 inci. Layar Galaxy Tab S7+ bahkan sudah mendukung refresh rate 120Hz. Keduanya dibekali quadspeaker tuned by AKG dan Dolby Atmos. Sejumlah dukungan ini dapat membuat pengguna nyaman menonton video maupun film di aplikasi live streaming selama pandemi.
Dari sisi dapur pacu, Galaxy Tab S7 dan S7+ ditopang prosesor Snapdragon 865+ dan RAM 6GB/128GB untuk versi reguler. Sementara versi plus dibekali RAM 8GB/256GB. Kapasitas baterainya sendiri mencapai 8.000 mAh untuk Tab S7 dan 10.090 mAh untuk Tab S7+.
"Di era digital ini kita membutuhkan perangkat yang serbaguna, tapi serbaguna bukan hanya bicara soal fitur-fitur, melainkan lebih jauh lagi seperti dari sisi fungsi dan situasi saat ini. Samsung Galaxy Tab S7 series ini diciptakan dengan semangat menjadi perangkat teknologi yang tidak hanya canggih tapi juga serbaguna. Sebab di masa sekarang, Tab S7 series dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk menjaga level produktivitas dan multitasking yang tinggi," ujar Elvira.