sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
Selasa, 10 Jan 2023 11:32 WIB

Dari AI hingga cloud computing, ini tren teknologi yang perlu diperhatikan di 2023

Managing Director Kyndryl Indonesia, Sean Lee, telah membagikan delapan tren teknologi yang harus diketahui oleh setiap pemimpin bisnis.

Dari AI hingga cloud computing, ini tren teknologi yang perlu diperhatikan di 2023

Penyedia layanan infrastruktur TI, Kyndryl, telah mengungkapkan tren paling populer yang akan memengaruhi pengambilan keputusan TI pada tahun 2023. Seiring perkembangan teknologi dan masalah bisnis kompleks yang terus muncul, profesional TI akan menghadapi tantangan baru pada tahun mendatang.

Beberapa perubahan akan memicu inovasi, sementara yang lain akan memicu perdebatan seputar etika kecerdasan buatan (AI). Kyndryl bekerja bersama perusahaan di ASEAN dan seluruh dunia untuk membantu mereka mengatasi tujuan bisnis yang paling mendesak dengan cara modern. Managing Director Kyndryl Indonesia, Sean Lee, telah membagikan delapan tren teknologi yang harus diketahui oleh setiap pemimpin bisnis:

1. Ketahanan siber akan menyusul keamanan siber sebagai masalah keamanan utama

Dengan 88% dewan perusahaan kini melihat keamanan siber sebagai risiko bisnis daripada risiko teknologi, menurut survei Gartner, ketahanan siber tidak lagi hanya menjadi masalah bagi Kepala Petugas Keamanan Informasi pada tahun 2023. Kemungkinan besar, setiap pemimpin eksekutif di organisasi akan menjadi bagian dari percakapan untuk menyamakan persepsi terkait hal ini.

Ini bukan hanya diskusi TI. Perusahaan harus memahami bahwa mereka lebih mungkin bertahan dengan adanya peristiwa dunia maya daripada bencana fisik, dan mereka harus melindungi semua area bisnis mereka. Tentunya, hal itu bisa mengarah pada pekerjaan keamanan yang akan paling dicari pada tahun depan: Petugas Ketahanan Siber.

2. AI akan menjadi suatu keharusan

Solusi AI yang bertanggung jawab — area yang menangani kepercayaan, risiko, etika, keamanan, dan transparansi — akan diutamakan. Kita akan melihat solusi yang menargetkan wawasan (insight) yang dipersonalisasi — apakah itu terkait dengan aspek seperti risiko kredit, penjaminan emisi, atau sekadar mesin rekomendasi untuk penentuan harga yang dinamis atau memengaruhi keputusan pembelian.

Demikian pula, kemampuan observasi data akan menjadi sangat penting dan menjadi kunci untuk meningkatkan AI dalam berbisnis. Tanpa pondasi data dan DataOps yang kuat dan aman, akan sulit untuk menskalakan dan mendemokratisasi konsumsi data.

3. Cloud computing akan mendorong inovasi

Perusahaan yang telah menerapkan adopsi cloud computing sebelum pandemi COVID-19 bernasib lebih baik daripada yang tidak dalam hal kemampuan mereka untuk memutar model bisnis mereka dan memanfaatkan peluang serta menghasilkan aliran pendapatan baru. Para ahli mengatakan hal yang sama akan berlaku jika terjadi penurunan ekonomi. Adopsi cloud computing memberikan jalur tercepat menuju inovasi dan memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk menjalankan bisnis mereka di masa-masa sulit.

4. Perusahaan akan mengadopsi cloud computing terdistribusi

Diharapkan perusahaan semakin mengambil jalur cloud computing terdistribusi saat mereka menerapkan model yang terhubung antara cloud computing dan edge computing. Ada banyak keuntungan dari model yang terdistribusi, termasuk kemampuan untuk memvisualisasikan dan memanfaatkan data lebih baik di seluruh organisasi untuk mendorong nilai dan mengaktifkan kemampuan Web3 baru.

Di ekosistem cloud computing terdistribusi, beban kerja diselaraskan dengan lokasi sumber daya tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan dan persyaratan kinerja atau mendukung edge computing, sekaligus dikelola secara terpusat dari penyedia cloud computing publik.

5. Jaringan cloud computing akan tumbuh

Karena semakin banyak perusahaan yang mengalihkan beban kerja dan bisnis ke cloud computing, mereka menggunakan sarana konektivitas yang berbeda ke cloud computing daripada yang dibangun secara tradisional di masa lalu. Terdapat peningkatan penyedia layanan yang memvirtualisasikan infrastruktur jaringan dan menyediakannya sebagai layanan untuk berbagai perusahaan.

Namun, banyak dari perusahaan ini tidak memiliki saluran direct-to-enterprise yang baik. Akan ada peningkatan permintaan untuk mengintegrasikan konektivitas dengan layanan terkelola, dan membantu perusahaan mengelola multi-jaringan.

6. Jaringan 5G nirkabel privat untuk melampaui industri 4.0

Sementara industri manufaktur, petrokimia, gas, dan energi telah berhasil menerapkan solusi nirkabel dan edge computing privat untuk mendorong efisiensi bisnis dan penghematan biaya, segmen lain seperti ritel masih tertinggal.

Tidak diragukan lagi, 2023 akan menjadi tahun popularitas penggunaan jaringan 5G nirkabel privat dengan adanya pengujian dilakukan di industri lain, dimana industri ritel yang akan memimpin. Mulai dari mengaktifkan pembayaran tanpa kasie (cashier-less), analitik real-time, promosi yang dipersonalisasi, pelacakan aset, dan pengoptimalan rantai pasokan, nirkabel privat dan edge computing akan menjadi kunci untuk membuka pengalaman belanja dan pengalaman pengguna generasi berikutnya.

7. Lingkungan kerja digital yang dipersonalisasi untuk karyawan harus dimiliki untuk pekerjaan hybrid

Tempat kerja digital telah berubah menjadi lingkungan di mana karyawan dapat memilih saluran apa yang ingin mereka gunakan untuk terlibat di seluruh organisasi. Tantangan yang dihadapi banyak organisasi adalah memastikan bahwa lingkungan baru ini mulus, memberikan pengalaman baik bagi karyawan dan pada saat yang sama, meningkatkan kolaborasi dan budaya organisasi. Pada tahun 2023, lingkungan kerja digital akan menempati posisi teratas dalam daftar periksa perekrutan dan juga akan memengaruhi retensi.

8. Mainframe akan memantapkan perannya dalam strategi cloud computing hybrid

Perusahaan akan mempercepat modernisasi mainframe untuk terintegrasi penuh ke dalam lingkungan cloud computing hybrid. Menghadapi pengurangan anggaran TI dan tantangan keterampilan, perusahaan akan mengambil pendekatan dari hulu ke hilir untuk mendapatkan hasil maksimal dari platform mereka melalui modernisasi, integrasi dengan hyperscaler, atau memindahkan beban kerja dari mainframe dibandingkan hanya melalui pendekatan tunggal untuk berpindah.

Mereka juga akan memanfaatkan kemampuan integrasi yang diperluas dari platform cloud computing untuk mengakses data mainframe dan aplikasi untuk memenuhi persyaratan bisnis baru dengan waktu yang lebih cepat untuk menilainya.

Share
×
tekid
back to top