×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Trump tunda tarif impor 90 hari, kecuali Tiongkok

Oleh: Erlan - Jumat, 11 April 2025 06:02

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, mengumumkan penghentian sementara (pause) tarif impor selama 90 hari untuk sejumlah negara kecuali Tiongkok.

Trump tunda tarif impor 90 hari, kecuali Tiongkok

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, mengumumkan penghentian sementara (pause) tarif impor selama 90 hari untuk sejumlah negara, namun dengan pengecualian signifikan: Tiongkok. Kebijakan ini, dilaporkan pertama kali oleh Engadget, menjadi sorotan karena berpotensi meredakan ketegangan perdagangan global sekaligus memperuncing hubungan AS-Tiongkok. Trump menyatakan langkah ini sebagai upaya memberi "napas lega" bagi ekonomi domestik dan mitra dagang, meski tetap mempertahankan tekanan pada Beijing.

Dalam pengumuman resminya, Trump menegaskan bahwa penundaan tarif sebesar 7,5–25% pada produk seperti baja, aluminium, dan barang elektronik ini berlaku efektif mulai 1 Oktober. Namun, tarif terhadap produk Tiongkok — yang mencakup 60% barang impor senilai $550 miliar — tetap dipertahankan. Keputusan ini dinilai sebagai strategi politik menjelang Pemilu AS 2024, sekaligus sinyal bahwa perang dagang AS-Tiongkok belum akan mereda.

Analis ekonomi menilai jeda 90 hari ini bisa menjadi peluang bagi negara-negara seperti Uni Eropa, Jepang, dan Meksiko untuk menyesuaikan rantai pasokan. Namun, pengecualian Tiongkok justru menggarisbawahi fokus AS dalam membatasi pengaruh ekonomi Beijing. Sejak 2018, AS telah memberlakukan tarif pada $350 miliar barang Tiongkok, memicu retaliasi dari Beijing yang turut memukul sektor pertanian dan manufaktur AS.

Pihak Gedung Putih menyatakan kebijakan ini bertujuan melindungi industri dalam negeri sambil mengurangi inflasi yang masih tinggi (3,7% per Agustus 2023). Namun, kritikus seperti ekonom Paul Krugman menilai langkah Trump "kontradiktif", karena tarif justru berkontribusi pada kenaikan harga konsumen. Di sisi lain, pelaku usaha kecil AS menyambut positif pengurangan tarif untuk komponen impor non-Tiongkok, yang selama ini membebani biaya produksi.

Respons Tiongkok masih tertutup, mesku Kementerian Perdagangan Tiongkok sebelumnya kerap mengecam tarif AS sebagai "pelanggaran aturan WTO". Pengamat memperkirakan Beijing akan menggunakan momentum ini untuk memperkuat aliansi dagang dengan negara Asia dan Afrika. Sementara itu, Uni Eropa menyatakan akan memantau dampak kebijakan AS terhadap pasar global.

Kebijakan Trump ini berpotensi memengaruhi stabilitas pasar keuangan, terutama pada sektor teknologi dan energi yang rentan gejolak tarif. Bagi Indonesia, jeda tarif AS mungkin membuka peluang ekspor komoditas seperti tekstil dan otomotif, meski ancama trade war AS-Tiongkok tetap menjadi risiko jangka panjang.

×
back to top