Ubisoft gagalkan hacker ambil 900 GB data pengguna

Pengembang game Assassin Creed, Ubisoft dilaporkan berhasil menggagalkan upaya sekelompok hacker untuk membobol 900 GB data pengguna dari game Rainbow Six Siege. Diduga sekelompok hacker tersebut merupakan ransomware Egregor lantaran sebelumnya mengaku telah memiliki source code dari game Watch Dogs: Legion yang bakal rilis.

Dilansir dari pcmag (25/12), Ubisoft menyebut telah menyadari adanya pelanggaran keamanan setelah 48 jam peretasan tersebut terjadi. Untungnya, pengembang game terlebih dahulu dapat mencabut akses sebelum sekelompok hacker mengambil data penggunanya, sehingga kini Ubisoft berani mengeklaim bahwa tidak ada satupun data pengguna yang hilang.

Egregor memang dikenal sebagai sekelompok hacker yang masih aktif hingga sekarang dan telah melakukan banyak upaya peretasan ke sejumlah perusahaan seperti Crytek, Barnes & Noble, serta TransLink. Metode yang digunakan oleh Egregor yakni double extortion, sebuah cara peretasan yang dilakukan dengan mencuri data sebelum mengenkripsi file, lalu memeras korban supaya membayar tebusan dengan ancaman pembocoran data.

Microsoft, salah satu perusahaan yang pernah menjadi incaran dari Egregor, mengaku cara yang digunakan kelompok hacker tersebut cukup mudah terdeteksi. Pasalnya, Egregor hanya menggunakan teknik-teknik seperti phishing, brute force, dan semacamnya. Kendati demikian, Egregor masih selalu aktif hingga saat ini dan gencar membagikan setiap hasil peretasannya ke situs dark web.

Motif yang dilakukan Egregor diduga bukan hanya perkara uang semata, lebih dari itu kelompok ini juga mengincar ketenaran dan keuntungan politik dari aksinya tersebut. Berkaca dari kasus ini, Ubisoft beserta perusahaan lainnya pun wajib lebih memperketat sistemnya supaya tidak ada data pengguna yang bocor sehingga dirugikan ke depannya.