UNICEF kritisi lemahnya proteksi bagi anak-anak di internet
Anak-anak sangat familiar dengan internet, namun Direktur data UNICEF menemukan, ketidak adilan yang besar bagi anak-anak.
Menurut data yag dirilis NPR (22/12), estimasi anak-anak yang menggunakan internet sedikitnya ada 170 ribu orang tiap hari. Memang sisi positif internet ini adalah anak-anak jadi bisa mengeksplorasi pengetahuan dan layanan di internet. Kendati begitu, internet pun menawarkan bahaya. Anak-anak yang tidak punya kesadaran pada konten negatif ini bisa salah asuh oleh internet.
Laurence Chandy, Direkut Data UNICEF, mengatakan di publikasi NPR, sepertiga pengguna internet di dunia adalah anak-anak. Sementara penyedia konten internet tidak selalu memiliki mindset yang fokus pada perlindungan anak-anak.
"Anda tidak sering melihat kata-kata "anak-anak" di regulasi standar dalam perusahaan di internet," ujarnya.
Inilah yang mendorong UNICEF mempublikasi data mereka 11 Desember silam. Mereka pun menginisiasi isu perlindungan anak, disamping mendorong isu kesehatan dan pendidikan di area online.
Hal yang paling sering Laurence temukan di internet adalah, perundungan (bullying). Risiko yang paling besar bagi anak-anak adalah pelecehan seksual. Dalam laporan UNICEF, Laurence menceritakan bagaimana kisah anak perempuan 12 tahun asal Filipina yang dipaksa tetangganya untuk melepaskan pakaian di dalam internet. Bahkan di internet, ada banyak laki-laki Amerika dan Inggris yang membayar sedikit uang untuk melihat hal seperti ini.
Salah satu pria tersebut benar-benar terbang ke Filipina untuk mencoba memerkosa sang anak. Ini adalah kasus ekstrem yang diungkap UNICEF, untuk menunjukkan bahwa ada layanan online yang menggunakan sistem berbagi keuntungan dan memperbolehkan pelecahan seksual macam ini di internet.
Secara umum, penggunaan data di internet pun diragukan UNICEF. Tidak adanya usaha untuk memberi tahukan risiko berbagi data pribadi bagi pengguna anak-anak dalam aplikasi di ponsel pintar. Risiko ini tidak pernah benar-benar jadi bahan diskusi secara umum bagi perusahaan internet.
UNICEF kini berusaha untuk berdiskusi dengan banyak pihak, baik perusahaan dan regulator untuk memikirkan pengguna internet anak. "Kami tidak mengatakan akan menghentikan teknologi yang sudah ada, karena kami ingin sisi positifnya juga. (Internet) ini adalah bagian penting dalam kehidupan kita sekarang, dan ini adalah isu sulit tanpa jawaban pasti," pungkasnya.