Murah tapi pelan, Xbox Series S jadi penghalan pengembang game
Dikarenakan memiliki harga yang murah namun memiliki performa yang lebih rendah dari Xbox Series X, Xbox Series S disebut jadi penghalang pengembang game.
Tahun 2024 kembali menjadi tahun penuh tantangan bagi pengembang game, terutama dalam menghadirkan performa optimal di konsol Xbox Series S. Konsol ini memang dijual dengan harga lebih terjangkau dibandingkan saudaranya, Xbox Series X, namun spesifikasi yang lebih rendah membuat banyak pengembang merasa terbebani.
Chief Product Officer dari Funcom, Scott Junior mengungkapkan bahwa penundaan perilisan game "Dune Awakening" di konsol sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan untuk mengoptimalkan game agar bisa berjalan lancar di Xbox Series S.
“Kami harus melakukan banyak penyempurnaan sebelum merilis di Xbox,” ujar Scott dalam sebuah wawancara di Gamescom 2024, seperti dilansir dari laman Wccftech (4/9). Hal ini menunjukkan bagaimana spesifikasi rendah pada konsol tersebut memaksa pengembang untuk bekerja lebih keras.
Unreal Engine, yang banyak digunakan dalam pengembangan game, memang membantu dalam beberapa aspek, namun pengembang tetap harus mengoptimalkan aset dan menggunakan teknologi seperti FSR untuk mempertahankan kualitas visual.
"Kami ingin game ini terlihat memukau di perangkat high-end, tapi juga tetap bagus di perangkat dengan spesifikasi lebih rendah," jelas Scott. Ini mengindikasikan tantangan besar bagi pengembang dalam menghadirkan performa yang seimbang.
Tantangan ini bukan hanya dialami oleh Funcom. GSC Game World, yang juga hadir di Gamescom 2024, mengalami kendala serupa saat mencoba menjalankan "STALKER 2" di Xbox Series S. Meski berhasil mendapatkan 60fps di Xbox Series X, game tersebut masih berjalan di sekitar 35fps di Series S.
Upaya peningkatan performa terus dilakukan dengan bantuan tim Microsoft, namun ini jelas menunjukkan betapa rumitnya proses optimasi di konsol yang lebih lemah.
Jika masalah ini terus berlanjut, reputasi Xbox Series S sebagai konsol yang lebih murah bisa berbalik menjadi bumerang bagi Microsoft. Pengembang yang terpaksa mengorbankan kualitas game demi performa di Series S bisa membuat konsumen merasa tidak puas, dan pada akhirnya, mempengaruhi penjualan konsol ini di masa depan.
Untuk menghadapi tantangan ini, pengembang perlu beradaptasi dengan lebih cermat dan efisien dalam mengelola sumber daya game mereka. Jika tidak, mereka berisiko kehilangan kepercayaan dari gamer yang menginginkan pengalaman bermain terbaik, tidak peduli platform apa yang mereka gunakan.
Bagi Microsoft, penting untuk mendukung pengembang dengan alat dan teknologi yang bisa mempermudah optimasi game di Xbox Series S. Jika tidak, keputusan mereka untuk menawarkan konsol dengan spesifikasi lebih rendah mungkin akan terus diperdebatkan, bahkan mungkin disesali oleh banyak pihak.