Xiaomi cari dukungan bank untuk masuk bursa saham
Morgan Stanley, Goldman Sachs, Deutsche, dan Credit Suisse dipercaya bakal jadi pilihan kuat Xiaomi
Rencana Xiaomi untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) makin terang. Dalam laporan Bloomberg (15/1) Xiaomi tengah mencari investasi perbankan untuk memuluskan rencana mereka melantai di bursa saham. Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc. menjadi bank internasional yang diduga kuat bakal bekerjasama dengan Xiaomi.
Selain dua nama kuat itu, muncul juga dua bank ternama yang bisa jadi pilihan Xiaomi untuk melantai dengan perkiraan valuasi USD100 miliar. Dua bank itu adalah Credit Suisse Group AG dan Deutsche Bank AG.
Meski begitu, Xiaomi belum memutuskan kapan dan dimana mereka akan melepas sahamnya. Xiaomi yang memiliki valuasi USD45 miliar di 2014 silam, bisa jadi memecahkan rekor IPO Alibaba Grop Holding Ltd. ketika debut pertama kali.
Oktober 2017 lalu, Xiaomi berhasil mencapai target penjualan hingga USD15 miliar. Sementara saham kompetitor mereka di Hong Kong, Lenovo Group Ltd. turun 1,3 persen. ZTE Corp. juga turun 2,2 persen di Hong Kong.
Lei Jun, Co-Founder Xiaomi memiliki strategi untuk masuk pasar negara berkembang. Mereka berhasil mempertahankan posisi pangsa pasar yang bagus di India dan Rusia. Di Indonesia sendiri Xiaomi memiliki pangsa pasar terbesar kelima di Indonesia pada kuartal ketiga 2017 lalu. Padahal Xiaomi cukup lama tersendat masalah regulasi di 2016, dan baru bisa come back pada 2017 kemarin.
Di luar bisnis ponsel pintar mereka, Xiaomi memiliki banyak perusahaan rintisan teknologi yang memproduksi ragam produk, mulai dari gadget sampai penanak nasi. Total penjualan dari ekosistem bisnis Xiaomi ini mencapai angka RMB20 miliar di 2017 lalu.
Selain hardware, Xiaomi memiliki komunitas online yang sangat kuat. Estimasinya, komunitas online Xiaomi ini memiliki kekuatan 200 juta pengguna. Di lain sisi, Xiaomi memiliki kemampuan mengembangkan software yang bisa menarik investor.