Xiaomi Mi 10T, memang Entertainment Flagship
Keunggulan layar Mi 10T jika dibandingkan dengan Mi 10 adalah refresh rate yang dimilikinya. Ponsel terbaru buatan Xiaomi ini mampu mendukung refresh rate hingga 144 Hz.
Hari kamis (8/12), Xiaomi meluncurkan ponsel terbaru mereka ke pasar Indonesia, yaitu Mi 10T. Dilihat dari namanya, ponsel tersebut agak mirip seperti Xiaomi Mi 10 yang beberapa waktu lalu secara resmi meluncur ke di Indonesia. Dari segi prosesor, kedua ponsel tersebut hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 865. Tentu saja ada perbedaan lainnya, salah satunya adalah konfigurasi kamera. Berikut ulasannya.
Desain
Berbicara seputar desain, perbedaan yang paling menonjol adalah pinggiran layarnya. Mi 10T tidak dilengkapi dengan tepian melengkung seperti Mi 10. Hal ini kemungkinan besar karena Mi 10T masih menggunakan panel layar LCD berbasis IPS, sedangkan Mi 10 menggunakan layar berbasis teknologi Super AMOLED. Sebagai informasi, layar AMOLED akan lebih mudah dibuat melengkung karena tidak memiliki penerangan latar.
Penggunaan layar yang berbeda pada masing-masing ponsel tersebut juga berimbas pada kualitas warna dan kontrasnya. Layar Mi 10 memiliki kualitas warna yang lebih baik jika dibandingkan dengan Mi 10T. Meski demikian, jika tidak dibandingkan dengan teknologi AMOLED (atau OLED), layar Mi 10T juga terlihat baik karena memiliki warna yang cukup cerah untuk panel LCD yang berbasis penerangan LED.
Berbeda dengan Mi 10, kini Xiaomi memasang sensor sidik jari Mi 10T terintegrasi pada tombol daya yang ada di sisi sebelah kanan. Sebagai pengingat, Mi 10 memiliki sensor sidik jari yang terintegrasi pada layarnya. Ya, sekali lagi, ini dikarenakan oleh teknologi layar yang digunakannya. Untuk saat ini, panel layar LCD ponsel yang ada di pasar belum bisa disematkan oleh sensor sidik jari.
Selain tombol daya, ada pula tombol akses penyesuaian volume pada sisi sebelah kanan. Karena tombol daya dibuat agak mendatar, maka saya dapat dengan mudah mengakses tombol volume tanpa keliru tertukar dengan tombol daya saat mengoperasikannya tanpa melihat.
Ukuran layar Xiaomi Mi 10T adalah 6,67 inci, ini berarti memiliki ukuran yang sama seperti Mi 10. Sedangkan resolusi layar yang dimiliki Mi 10T adalah 1080 x 2400 piksel. Meskipun tidak berbeda jauh, resolusi tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan layar Mi 10 pada 1080 x 2340 piksel.
Keunggulan layar Mi 10T jika dibandingkan dengan Mi 10 adalah refresh rate yang dimilikinya. Ponsel terbaru buatan Xiaomi ini mampu mendukung refresh rate hingga 144 Hz, dengan opsi yang dapat dikonfigurasi(60 Hz, 90 Hz, dan 144 Hz). Secara default, layar ini akan diatur ke refresh rate 144 Hz. Sebagai pembanding, refresh rate layar Mi 10 adalah 90 Hz.
Xiaomi tidak melengkapi slot microSD pada Mi 10T. Selain itu, perusahaan ini juga tidak membekalinya dengan port jack 3,5 mm. Tentu saja ini bukan sebuah kekurangan karena penyimpanan internal Mi 10T termasuk lega (128 GB) dan disediakan adaptor USB Type-C ke port 3,5 mm di dalam paket penjualannya.
Meskipun tidak memiliki layar melengkung di kedua sisinya, bukan berarti Mi 10T tidak memiliki desain yang menarik perhatian. Bagian sisi belakangnya dibuat melengkung pada kiri dan kanannya agar nyaman saat di genggaman tangan. Bezel yang digunakannya juga tidak terlalu tebal. Kamera depan memiliki rancang bangun punch-hole yang terletak di kiri atas.
Frame yang digunakannya memiliki bahan logam sehingga terasa cukup kokoh. Sementara bodi bagian belakangnya memiliki bahan yang mengkilap (Gorilla Glass 5).
Kamera
Konfigurasi kamera belakang Mi 10T dilengkapi dengan 3 buah lensa. Kamera pertama memiliki lensa lebar beresolusi 64 MP serta aperture f/1.9. Kamera kedua mengusung lensa ultra lebar dengan sudut pandang 123 derajat serta resolusi 13 MP. Sedangkan kamera terakhir adalah untuk keperluan fotografi makro (5 MP). Ya, perbedaan yang paling terlihat antara kamera Mi 10T dan Mi 10 adalah bahwa Mi 10T tidak dilengkapi dengan kamera depth sensor.
Seperti kebanyakan kamera ponsel beresolusi tinggi yang ada saat ini, resolusi tersebut secara default menerapkan sistem pixel-binning (penggabungan beberapa piksel menjadi satu) agar photosite masing-masing piksel berukuran lebih besar sehingga lebih banyak cahaya yang masuk.
Pada kamera belakang ponsel Xiaomi Mi 10T, sistem pixel-binning yang dihadirkannya adalan 4-in-1. Artinya, secara default kamera utamanya memotret menggunakan resolusi 16 MP. Sepintas tidak ada perbedaan antara foto yang diambil menggunakan resolusi 16 MP dan 64 MP.
Manfaat dari foto 64 MP pada Mi 10T adalah agar mendapatkan detail yang lebih tajam ketimbang resolusi 16 MP. Mode ini bisa diaktifkan dengan cara mengakses pilihan ‘More’ di aplikasi kamera, dan kemudian pilih 64 MP.
Ketika hasil foto beresolusi 64 MP menjalani proses cropping dengan besaran yang sama, ketajamannya masih lebih unggul ketimbang hasil foto 16 MP. Warna pada daun bambu juga lebih jelas terlihat pada hasil cropping 64 MP.
Jika berbicara ketajaman detail, maka pilihan resolusi 64 MP memang lebih unggul daripada resolusi di bawahnya. Namun perlu diingat, bahwa ketika memotret kondisi malam hari atau sejenisnya, disarankan untuk memotret menggunakan resolusi 16 MP saja. Pasalnya, resolusi ini memiliki performa lebih baik. Ini terlihat pada minim gangguan noise pada area langit, dan tekstur awan pun terlihat jelas. Detail pada daun dan lampu-lampu dapat dilihat dengan jelas.
Ketika memotret malam hari menggunakan resolusi 64 MP, hasil yang diberikannya tidak sebagus ketika menggunakan resolusi 16 MP. Ini dapat dibuktikan ada beberapa gangguan noise di area langit, dan detail pada tekstur awan tidak terpampang jelas. Daun-daun pada pohon yang ada di sebelah kiri tidak dapat reproduksi dengan cukup baik. Bahkan kabel listrik tidak dapat dilihat secara jelas.
Memotret kondisi malam hari pada pencahayaan yang lebih gelap dari kondisi malam di pinggir jalan raya tanpa mengaktifkan mode malam, hasil yang diberikannya cukup bagus. Namun, ada catatan pada sektor detail yang tidak terlalu tajam. Selain itu, performa white balance juga tidak terlalu akurat.
Ketika mode malam diaktifkan, hasilnya terlihat lebih terang dengan gangguan noise yang dapat diredam. Meski gangguan noise dapat diredam secara signifikan, detail pada area gelap tidak menurun. Kini performa white balance lebih akurat ketimbang ketika tidak menggunakan mode malam.
Warna yang dihasilkan kamera utama Xiaomi Mi 10T tergolong baik, karena mampu mereproduksinya secara cerah. Saturasinya juga tidak terlalu agresif, sehingga detail pada tekstur yang kecil tetap terlihat jelas. Performa auto exposure-nya juga dapat dibanggakan karena daun pada pepohonan di atas bukit tetap terlihat jelas. Warna langit beserta awannya terpampang dengan baik tanpa gangguan over-exposure.
Kamera belakang Mi 10T tidak dilengkapi dengan lensa teleskop untuk memotret foto jarak jauh. Dengan demikian, zoom yang dihadirkan pada ponsel ini hanya sebatas digital. Ada beberapa preset zoom yang diberikannya (2x, 5x, 10x). Tetapi kalian juga dapat melakukan besaran zoom di antara zoom preset tersebut.
Hasil dari zoom 2x tidak terlihat seperti pembesaran digital. Pasalnya, warna yang dihasilkannya sangat baik dan tidak ada penurunan detail yang berarti. Detail genteng pada rumah hingga daun-daun kecil tetap terlihat sebagaimana mestinya. Tetapi sayangnya, terdapat gangguan over-exposure pada area langit sehingga tekstur awan tidak terlihat.
Memotret menggunakan zoom digital sebanyak 5x, hasil warnanya tetap bagus serta performa white balance yang masih terjaga. Detail pada garis-garis di tembok dapat terlihat dengan jelas. Jika subjek yang difoto tidak memiliki banyak tekstur, maka zoom pada tingkat ini tidak terlihat sebagai pembesaran digital. Namun, ketika subjek yang difoto memiliki banyak tekstur (seperti alur-alur pada genteng rumah), maka sentuhan zoom digital-nya dapat terlihat.
Tingkat zoom paling tinggi adalah 10x. Pada titik ini, pembesaran digital yang diberikannya sudah dapat dilihat secara keseluruhan. Ada sedikit gangguan color fringing jika pada subjek jika diperhatikan secara seksama. Selain itu, karena tidak ada stabilisasi berbasis lensa (OIS) maka memotret subjek dari jarak jauh harus benar-benar diam agar hasilnya tidak terjadi blur.Salah satu dari ketiga kamera belakang Mi 10T dilengkapi dengan lensa ultra lebar untuk memotret pemandangan yang luas. Kualitas warna yang dihasilkannya cukup baik, begitu pula dengan kemampuan auto exposure-nya. Selain itu, berkat fungsi ‘Correct distortion’, maka hasil dari kamera ultra lebar tidak ada gangguan distorsi di pinggir frame.
Performa fotografi macro juga tak kalah baik. Garis-garis halus pada kelopak bunga dapat terlihat. Hanya saja, warna pada kamera ini tidak terlalu menghasilkan kecerahan yang baik.
Meskipun kamera belakang Mi 10T tidak dilengkapi dengan lensa depth sensor khusus, tetapi ponsel ini tetap memiliki kualitas efek bokeh yang sangat baik. Terdapat pilihan aperture f/1.0 hingga aperture f/16 pada opsi ‘Portrait’ di aplikasi kamera. Jika latar belakang tidak terlalu kompleks dan tidak terlalu dekat dengan subjek, maka efek bokeh yang diberikannya sangat baik tanpa terjadi percampuran antara subjek dan latar belakang.
Keandalan kamera belakang Mi 10T juga terlihat pada performa HDR ketika memotret air terjun (dan yang lainnya) ketika sedang membelakangi cahaya. Hasilnya sangat memuaskan dengan porsi exposure yang tepat. Mulai dari awan, langit, hingga daun pada pohon, semuanya terlihat dengan jelas tanpa pencahayaan yang saling tumpang tindih. Detail air terjun di kejauhan pun terpampang dengan apik.
Bukan cuma ketika sedang memotret, warna yang dihasilkan juga sangat bagus ketika sedang merekam video. Hal yang tidak kalah unggul adalah performa stabilisasi yang diberikannya sangat andal ketika dipakai merekam menuruni bukit yang agak terjal dan tidak rata.
Ketika digunakan untuk merekam video lambat atau slow-motion, Mi 10T dapat menawarkan 3 kecepatan yang masing-masing adalah 120 fps, 240 fps dan 940 fps. Hal yang menyenangkan dari slow motion di ponsel ini adalah seluruh frame rate dapat direkam menggunakan resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel), termasuk pada pilihan frame rate 940 fps.
Kamera depan Mi 10T dilengkapi dengan sensor beresolusi 20 MP. Meski tidak ada kamera depth sensor, kamera depan ini juga dilengkapi dengan fungsi penyesuaian aperture dari f/1.0 hingga f/16. Berkat kecerdasan buatan (AI) pada Mi 10T, maka hasil bokeh yang diberikannya memiliki separasi yang baik antara subjek dan latar belakang.
Meskipun tidak sebaik kamera belakang, performa HDR kamera depan juga patut diapresiasi. Ini karena wajah saya dan layar belakang memiliki exposure yang cukup baik tanpa saling tumpang tindih. Sayangnya, ada beberapa tekstur awan di langit yang terganggu paparan cahaya berlebih.