XL Axiata ubah susunan Direksi pada RUPS 2023, jelaskan pula pertahanan performa
Rapat kembali menyetujui penggunaan 50% dari keuntungan setelah menyesuaian, untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 2023, XL Axiata telah menyerukan mata acara yang telah disetujuai. Hal ini menyertakan persetujuan atas perubahan susunan Direksi dan pembagian dividen untuk pemegang saham sebesar Rp551,7 miliar atau 50% dari keuntungan setelah penyesuaian.
Keputusan salah satu operator telekomunikasi Tanah Air tersebut untuk memberikan dividen merupakan wujud apresiasi kepada pemegang saham yang telah mendukung mereka untuk dapat terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Total dividen ini sekitar Rp42 per saham.
Lebih lengkap mengenai keputusan, pada mata acara pertama, rapat tersebut menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022.
Selain itu, RUPS juga memberikan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan selama tahun buku 2022.
Rapat juga menyetujui perubahan susunan Direksi. Perubahan ini terkait penggantian Direktur Keuangan seiring dengan mundurnya Budi Pramantika. Sebagai penggantinya adalah Feiruz Ikhwan, seorang profesional yang sebelumnya berkarir di sejumlah perusahaan di bawah Axiata Group Bhd, termasuk di XL Axiata. Sebelum bergabung kembali ke XL Axiata, Feiruz Ikhwan menjabat sebagai Chief Financial Officer dan Act CEO Smart Axiata di Kamboja.
Berikut susunan Direksi XL Axiata yang baru dan efektif sejak ditutupnya RUPS:
Presiden Direktur : Dian Siswarini
Direktur : Feiruz Ikhwan
Direktur : Abhijit Jayant Navalekar
Direktur : Yessie Dianty Yosetya
Direktur : David Arcelus Oses
Direktur : I Gede Darmayusa
Pada kesempatan yang sama, XL Axiata mengatakan bahwa mereka juga telah berinvestasi membangun jaringan yang kuat di Indonesia sebagai pilar pendukung visi konvergensi. XL Axiata berhasil mencetak laba yang besar karena didukung oleh pertumbuhan data sebanyak 22%.
Performa operator tersebut bertahan karena beberapa faktor. Pertama adalah hasil performa yang ditunjang oleh pelanggan. “Kami ingin memberikan layanan internet yang nyaman untuk pelanggan. Dalam memberikan layanan tersebut, kami harus mengetahui keinginan pelanggan, dan mengikutinya”, kata Feiruz.
Dari sisi organisasi, XL Axiata membangun perusahaan dengan kapasitas dan kapabilitas untuk mengikuti teknologi dan tuntutan pelanggan. “Ini sangat penting kaena perubahan teknologi sekarang semakin cepat. Di organisasi, kami harus punya keinginan yang tinggi”.
XL Axiata juga menyebut bahwa pembangunan jaringan adalah faktor untuk mempertahankan performa perusahaan. “Tidak bisa dipungkiri bahwa jaringan adalah backbone (tulang punggung) operator. Ke depannya kami harus memebuhi kebutuhan tersebut”.