sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Rabu, 06 Jun 2018 14:53 WIB

ZTE segera terlepas dari sanksi AS

ZTE dilaporkan telah menandatangani sebuah kesepakatan yang akan membuat perusahaan bisa kembali berbisnis.

ZTE segera terlepas dari sanksi AS
(Foto: Gagadget)

ZTE telah menghentikan bisnis operasinya di Amerika Serikat (AS) sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Namun kini perusahaan asal China itu dilaporkan telah menandatangani sebuah kesepakatan yang akan membuat perusahaan bisa kembali berbisnis.

Dilaporkan Reuters, ZTE pada akhir perkan lalu menandatangi perjanjian yang dibuat dengan Amerika Serikat. Namun sumber yang dikutip Reuters menyebutkan kesepakatan akhir yang merupakan hasil revisi itu, belum ditandatangani.

Kesepakatan itu termasuk denda bagi ZTE senilai USD1 miliar ditambah USD400 juta, terkait pelanggaran di masa depan. Departemen Perdagangan AS berencana untuk mengubah perjanjian penyelesaian masalah dengan ZTE. Departemen perdagangan juga memasukkan pembayaran denda senilai USD361 juta yang dilakukan ZTE tahun lalu sebagai bagian dari nilai keseluruhan denda. 

Alhasil total denda yang dibayarkan ZTE untuk membangun kembali bisnisnya di AS senilai USD1,7 miliar. Sayangnya ZTE tak memberikan komentar terkait laporan ini. 

Selain membayar denda, ZTE juga dilaporkan bersedia mengganti jajaran eksekutifnya dalam kurun waktu 30 hari. Ini akan memungkinkan AS untuk bisa memantau ZTE agar beroperasi sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Sumber juga menyebutkan bahwa ZTE setuju untuk mengizinkan perwakilan AS melakukan kunjungan lapangan tanpa koordinasi dengan pemerintah China.

Kasus ini sendiri bermula ketika ZTE melanggar kesepakatan dengan AS, dimana perusahaan melakukan bisnis dengan Korea Utara dan Iran. Padahal negara tersebut dilarang oleh AS. Sebagai gantinya, ZTE dilarang beroperasi di AS selama tujuh tahun. Perusahaan AS pun dilarang menjual produknya kepada perusahaan asal China tersebut. Demikian dilansir Reuters.

Tag
Share
×
tekid
back to top