Aku Kiki Amelia, influencer itu harus otentik
Bagaimana gadis belia ini memulai karir sebagai influencer dari hal yang sederhana?
Kesulitan dan keuntungan menjadi Influencer
Menjadi seorang influencer tentu memiliki tantangan. Aku tidak ingin menyebutnya sebagai kesulitan. Menurut aku, tantangannya dari aku sendiri. Aku enggak mau membuat konten asal-asalan, harus dipikirkan banget, dan porsinya harus pas. Apalagi permintaan dari klien, harus digarap serius kan?
Misalnya, kalau kemarin aku posting konten yang ramai, untuk selanjutnya sebisa mungkin aku posting jangan yang ramai lagi. Takutnya, teman-teman malah jadi malas untuk melihatnya. Karena itu, biasanya aku butuh satu hari buat menyelesaikan satu konten hingga siap upload. Menulis caption juga paling sering makan waktu, sedangkan ide konten tidak terlalu susah.
Hal positif yang bisa aku dapetkan sejak menjadi influencer adalah relasiku bertambah luas. Awalnya hanya mengenal dan berhubungan dengan orang-orang agensi, sekarang sudah dipercaya oleh perusahaan berskala besar.
Rencana ke depan
Aku berpikir untuk membuat blog, dalam waktu dekat, karena menurutku seorang influencer harus memiliki blog, seperti influencer terkenal, Olivia Lazuardi dan Anastasia Siantar. Mengapa? karena influencer bisa menceritakan lebih detail apa yang dia pakai, juga bercerita tentang pengalamannya. Dari situ, akan lebih mudah mempengaruhi orang lain.
Aku memilih blog dibanding konten video di YouTube. Kebiasaan orang adalah mencari sesuatu di Google dan akan mengarahkan mereka kepada blog.
Haters itu “sahabat”
Puji Tuhan, aku belum punya haters karena kontenku juga normal-normal aja. Yang lebih banyak berkomentar adalah teman-teman aku sendiri, dan sebisa mungkin aku balas. Aku sadar, interaksi itu penting. Kalau kita tidak pernah membalas komentar, malah bisa dicap sombong.
Tidak terlalu mengikuti tren dan persaingan kian ketat
Mengikuti tren itu baik. Artinya, kita paham dengan apa yang sedang terjadi saat ini, terutama di dunia fashion. Tapi, aku lebih senang menampilkan apa adanya aku. Karena dengan menunjukan apa adanya aku, aku jadi punya keunikan sendiri. Berrybenka pernah memilih aku sebagai influencer mereka karena mereka suka melihat gaya aku. “Enak dilihat”.
Di mana pun pasti ada yang namanya pesaingan, begitu juga influencer. Zaman makin canggih, perkembangan teknologi kian pesat followers dan like bisa dibeli. Aku tetap bertahan dengan selalu menampilkan konten-konten yang fresh saja, dari sisi foto juga caption. Melihat semakin ramainya tren influencer di media sosial, sekarang aku lebih memilih klien yang memiliki badan usaha, tidak cuma online shop.
Tips menjadi influencer yang baik ala Kiki Amelia
Tips menjadi influencer hanya dua: tahu diri dan be authentic.