Alamanda Shantika dan kariernya pasca-tinggalkan Gojek
Resmi menanggalkan posisi di Gojek pada 2016, Alamanda Shantika membangun sekolah coding bertajuk Binar Academy. Alih-alih menyesal, Ala justru bangga.
"Cita-citaku jadi Menteri Pendidikan"
Alamanda Shantika tegas menyatakan mimpinya menjadi Menteri Pendidikan. Hal ini juga tercantum dalam akun LinkedIn perempuan berkacamata tersebut. Kendati demikian, yang terpenting dari cita-citanya itu bukanlah status maupun jabatan "Menteri Pendidikan", melainkan alasan di balik cita-citanya.
Ala menuturkan, alasan di balik cita-citanya itu adalah, agar dia mampu merevolusi dunia edukasi, khususnya di Indonesia. Hal ini dinilai penting karena Ala menilai bahwa edukasi merupakan investasi yang sangat penting, sebagaimana nilai yang diajarkan oleh keluarganya.
Sementara itu, di Indonesia dalam pandangannya, banyak yang masih konsumtif dan gemar traveling. Umunya di Indonesia tidak menganggap edukasi sebagi sebuah investasi besar. Ini tercermin ketika Binar Academy menyediakan kelas gratis dan berbayar.
"Jujur saja seperti waktu kita kasih gratis dengan berbayar itu jualannya susah banget walaupun tiket size-nya kecil. Jadi aku melihat di sini (Indonesia) memang kesediaan orang mengeluarkan uangnya untuk edukasi yang sangat berkualitas, itu mungkin masih jauh lah ya. Jadi itu salah satu mindset yang ingin aku revolusikan di Indonesia, bahwa pendidikan itu investasi jangka panjang."
Mengingat jabatan Menteri Pendidikan bukan menjadi tujuan akhirnya, Ala tak muluk-muluk menyiapkan serangkaian program jika dirinya ditawari jabatan tersebut. Dia berkeinginan merevolusi pendidikan di Indonesia termasuk melalui startup besutannya, Binar Academy. Di Binar sendiri, Ala tak hanya membangun manusia dari pemikirannya saja. Binar juga membangun dari hati atau moral, yang berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Ini menjadi salah satu cara Ala merevolusi pendidikan.
Selain di bidang edukasi, Alamanda Shantika kini menekankan dua pilar dalam hidupnya meliputi lingkungan hidup dan kesehatan. Pilar ini tercetus dari buah pemikiran Ala bahwa semua berawal dari manusia, dan manusia membutuhkan pengetahuan, mental serta pemikiran yang cukup.
"To be able to think, to have good mind harus didasari gizi yang baik contohnya," kata Ala.
Namun di sisi lain tingkat keterbatasan di Indonesia masih besar. Oleh karenanya dia juga fokus di bidang kesehatan. Dalam praktiknya, Ala menjadi anggota komite di RS Hermina guna mempelajari kesehatan di Indonesia.
Untuk pilar lingkungan hidup sendiri, baru tercetus saat tahun ini. Ala akan memulainya dengan sebuah campaign yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Dia menyadari bahwa manusia sedikit demi sedikit telah merusak bumi. Oleh karenanya dia tergerak untuk mengajak masyarakat dan generasi muda dalam memperbaiki alam melalui campaign yang dia gagas.