Berkarya bukan sekadar menggambar
Sebagai ilustrator untuk berbagai media, nama Kishida Mel sudah tidak asing lagi di telinga penggemar pop culture Jepang
Siapa bilang hobi menggambar tidak bisa menghasilkan? Di era digital saat ini, pekerjaan sebagai ilustrator cukup banyak dibutuhkan. Medianya juga beragam, tidak hanya sekadar media cetak seperti majalah, buku, novel, atau komik. Media digital seperti gim juga kini membutuhkan ilustrator bertalenta untuk menciptakan produk berkualitas tinggi.
Mulai dari studio gim lokal, hingga kaliber besar seperti Ubisoft, Bethesda, Square Enix, Bandai Namco Studios, dan lain-lain, semuanya membutuhkan ilustrator dan desainer karakter. Tugasnya adalah membuat ilustrasi karakter untuk di dalam gim. Sekilas ini memang tampak seperti pekerjaan sepele, namun nyatanya menjadi ilustrator dan desainer karakter butuh dedikasi dan passion yang sangat tinggi.
Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Kishida Mel, saat saya temui di sela-sela acara Creators Super Fest 2018 yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu. Kishida Mel merupakan seorang ilustator sekaligus desainer karakter asal Jepang yang telah banyak terlibat di proyek film animasi Jepang (anime), video gim, hingga membuat ilustrasi untuk light novel dan berbagai buku.
Tidak sekadar "menggambar"
Ini adalah pertama kali saya bertemu dengan Kishida Mel. Sebelumnya, saya sudah cukup lama mendengar namanya, karena saya sendiri memang sangat mengikuti perkembangan dunia pop culture Jepang. Nama Kishida Mel memang sangat terkenal karena gaya menggambarnya yang khas dan ia merupakan salah satu desainer karakter yang punya banyak penggemar.
Bertemu dengan Kishida Mel tentu merupakan kesempatan emas bagi saya, dan mungkin ini adalah satu-satunya kesempatan saya berbincang dengannya secara langsung. Di luar dugaan, Kishida Mel merupakan sosok yang cukup nyentrik. Dia sama sekali tidak canggung saat diwawancarai dan sangat blak-blakan bahkan ketika ditanya soal pribadinya.
Hal pertama yang terlintas di pikiran saya adalah tentu saja saya ingin tahu kenapa karyanya sangat bagus hingga punya banyak sekali penggemar. Saat ditanya mengenai hal tersebut, Kishida Mel menjawab dengan sangat singkat.
"Saya sangat suka dengan setiap karakter yang saya gambar. Itu kuncinya," kata Kishida Mel sambil tersenyum. "Gambar saya enggak akan bagus kalau saya sendiri enggak suka sama karakter yang saya buat."
Jika mengikuti logika, pernyataannya memang cukup aneh dan terdengar seperti tidak masuk akal. Namun Kishida Mel menjelaskan lebih jauh lagi apa maksudnya.
Menurutnya, menghasilkan sebuah karya, dalam hal ini adalah desain dan gambar karakter berkualitas tinggi harus didasari dengan rasa suka dengan apa yang dilakukan, serta diikuti oleh passion yang kuat.
Kishida Mel juga tidak suka ditekan. Ia mengaku sebisa mungkin menghindari stres akibat tekanan, entah itu karena deadline atau faktor lainnya. Menurutnya, bekerja di bawah tekanan bakal membuatnya hilang fokus dan malah bisa mengacaukan apa yang sedang dikerjakannya.
Itu sebabnya Kishida Mel punya cara sendiri untuk mengatasi tekanan dan stres. Ia mengaku sering bepergian (traveling) ke berbagai tempat di Jepang dan luar Jepang untuk menjernihkan kembali pikirannya. Cara tersebut dikatakannya sangat ampuh agar bisa berkonsentrasi kembali.
"Saya suka sekali traveling, dan kegiatan itu membuat pikiran saya segar kembali," kata Kishida Mel. "Saat traveling saya juga suka berburu makanan. Saya juga memang suka dengan kuliner, terutama dari negara lain."
Perjalanan panjang dan dedikasi
Menjadi seorang ilustrator profesional yang ternama memang butuh kerja keras dan dedikasi bertahun-tahun lamanya, tak terkecuali dengan Kishida Mel. Ia mengaku sudah bekerja menjadi ilustrator sejak tahun 2005. Artinya, ia sudah berkarir di industri tersebut secara profesional selama 13 tahun.
Kishida Mel memang sudah tertarik dengan dunia seni dan ilustrasi sejak masih duduk di bangku SMA. Pada saat itu dia tertarik dengan anime dan pop culture Jepang sehingga mendorongnya untuk menggambar karakter yang dia suka.
Saat itu kebetulan internet sedang menjadi tren di Jepang dan banyak sekali situs komunitas dan forum bermunculan, sebelum muncul media sosial. Kishida Mel pun suka memposting gambarnya di situs komunitas dan mendapatkan banyak komentar dari teman serta pengguna di situs tersebut. Dari sana niatnya menjadi seorang ilustrator profesional pun muncul.
Sepanjang karirnya sebagai ilustrator profesional, Kishidan Mel sudah mengerjaan berbagai macam proyek mulai dari seri animasi seperti Red Data Girl dan Hanasaku Iroha, hingga gim RPG seperti Atelier Series dan yang terbaru adalah Blue Reflection.
Ketika bekerja, Kishida Mel tidak akan main-main. Ia rela melakukan apapun agar karyanya sempurna. Salah satu yang paling berkenan adalah ketika ia harus membuat desain karakter untuk anime Hanasaku Iroha. Saat menggarap anime tersebut, Kishida Mel hingga rela mengeksplorasi kota Kanazawa agar bisa mendapatkan penggambaran sempurna mengenai anime tersebut.
Namun usaha Kisihda Mel tidak sia-sia. Hanasaku Iroha berhasil tampil sebagai anime paling digemari di musimnya. Anime tersebut pun berhasil meraih rating tinggi yaitu 8/10 di MyAnimeList.
Memuji kreator Indonesia
Saat berkunjung ke Indonesia, Kishida Mel mengaku menemukan sesuatu yang menarik. Di acara Creator Super Fest, ia sempat berkeliling melihat booth kreator lokal dan mengatakan cukup terkejut. Menurutnya, kreator lokal di Indonesia sudah sangat bagus dalam teknis menggambar.
"Kreator Indonesia ternyata sangat hebat dalam teknis menggambar, bahkan sepertinya lebih hebat daripada para kerator di Jepang," ujarnya.
Meski demikian, Kishida Mel menyayangkan minimnya karya orisinal dari para kerator lokal di Indonesia. Ia berharap para kreator tersebut juga bisa menghasilkan karya orisinal dan tidak selalu membuat doujinshi atau karya yang berdasar pada karya lain.
Kreator asal Indonesia disebut Kishida Mel seperti kurang melakukan eksplorasi dan eksperimen, padahal teknik menggambarnya sudah sangat bagus. Ia menyarankan para kreator untuk menampilkan sebuah konsep pada karyanya, sehingga karya tersebut tidak terlihat "hampa". Bahkan Kishida Mel sendiri tidak segan-segan menonton tayangan yang ia tidak suka (seperti drama dan musik girlband atau boyband Korea) demi memperluas pandangannya.
"Eksplorasi itu harus, agar karya kita semakin sempurna. Selain itu jangan menghindar dari kritik dari siapapun," katanya.
Terakhir, Kishida Mel memberikan saran bagi siapapun yang ingin mengikuti jejaknya sebagai ilustrator profesional agar masuk ke dalam industri dan bekerja sebagai ilustrator penuh, bukan part-time. Menurutnya banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan selama bekerja di sebuah perusahaan sebagai ilustrator, salah satunya adalah bagaimana melakukan manajemen waktu dan mengerjakan sesuatu secara efisien.
Industri gim dikatakan bisa jadi incaran ilustrator junior untuk memulai karirnya saat ini. Selain jumlah developer gim yang membutuhkan ilustrator semakin banyak, industri gim sedang berkembang sangat pesat sehingga sangat cocok dijadikan tumpuan awal untuk berkarir sebagai ilustrator, apalagi gim mobile sedang sangat populer belakangan ini. Tentu saja, Anda harus menyiapkan portofolio yang pantas agar bisa lebih mudah diterima di industri tersebut.
Bagaimana, Anda tertarik menjadi ilustrator sebagai Kishida Mel?