sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
Sabtu, 10 Feb 2018 18:30 WIB

Qualcomm, 5G, dan hal-hal yang belum selesai

Dialog soal proyeksi masa depan 5G bersama pemimpin Qualcomm Indonesia.

Qualcomm, 5G, dan hal-hal yang belum selesai

PR utama

Masalah yang paling fundamental yang harus ditentukan, agar implementasi 5G di Indonesia bisa cepat terlaksana adalah spektrum. Konektivitas 5G ini berbeda dengan 4G. Ia membutuhkan spektrum yang sangat besar di sisi bandwith. Karena ketika bicara speed yang tinggi, maka itu berimbas pada kebutuhan kapasitas internet yang tinggi pula.

Qualcomm sebenarnya sudah berdialog dengan pemerintah perihal kebutuhan mendasar ini. Qualcomm juga tak segan berbagi pengalaman soal praktik terbaik yang sudah dijalankan di luar negeri. Harapannya, ini memberikan gambaran teknis kepada pemerintah ketika mulai menyusun struktur 5G itu nanti. Pada akhirnya nanti, operator telekomunikasi di Indonesialah yang menerima manfaat itu semua.

Meski sudah berdialog dengan pemerintah, Qualcomm belum mendengar ada rencana solid soal implementasi 5G di Indonesia. Shannedy pun memprediksi, Indonesia baru bisa masuk di era 5G, paling cepat 2021 mendatang.

Di lain sisi, operator telekomunikasi Indonesia sangat tertarik implementasi 5G secepatnya. Pasalnya, 5G memungkinkan timbulnya layanan baru yang sekaligus menciptakan sumber pendapatan baru bagi operator telekomunikasi Indonesia.

Sementara itu, Qualcomm terus ngebut dengan rencana komersialisasi 5G di level global. Apabila kompetitor mereka baru mampu menyediakan layanan 5G komersil di tahun 2020, Shannedy percaya diri menyebut, Qualcomm sudah bisa menghadirkan teknologi ini di akhir 2019 nanti.

“Original forecast itu tahun 2020 tapi kita setahun lebih maju, akhir 2019 mungkin sudah ada perangkat komersial kita yang pakai 5G,” ujarnya.

Mendengar hal itu, saya jadi semringah. Entah mengapa makan siang kali ini membuat saya puas, meski sebenarnya pasta salmon di bistro itu kurang cocok dengan lidah lokal saya. Bisa jadi, mendengar cerita masa depan yang cerah di era 5G nanti, menstimulasi kesenangan yang lain dari biasanya dalam diri saya.

Share
×
tekid
back to top